Alasan Masjid di Abdya Tidak Pernah Sepi Saat Corona

Corona ternyata tidak menghambat masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh untuk melaksanakan ibadah salat berjemaah.
Jemaah salat jumat di Masjid Baitul Ali Desa Kutatinggi, Abdya, Aceh sedang mendengarkan khotbah yang membahas tentang tiga poin agar lezat beriman oleh khatib, Jumat, 12 Juni 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya – Merebaknya penyebaran virus corona atau Covid-19 ternyata tidak menghambat masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh untuk melaksanakan ibadah salat berjemaah di masjid dan musala di kabupaten setempat.

Meski pernah ditetapkan masuk zona merah Covid-19 beberapa waktu lalu dan kini sudah berubah menjadi zona kuning di Kabupaten Abdya, namun hingga kini tidak ada masjid yang kosong jemaah salat berjemaah apalagi sampai tutup.

Salman, warga Blangpidie kepada Tagar mengaku Covid-19 memang disadari semua orang merupakan virus mematikan dan bisa menyerang siapa saja, namun begitu ibadah adalah sebuah kewajiban sehingga harus dijalankan.

“Tidak ada masjid yang tutup selama Covid-19 ini merebak, apalagi di Abdya bisa kami katakan tidak terlalu berdampak jadi wajar masyarakat tetap salat berjemaah di masjid kalau berkesempatan,” kata Salman ditemui Tagar usai salat Jumat, Jumat, 12 Juni 2020 di Aceh Barat Daya.

Menurutnya, penetapan zona merah dan kini sudah kuning untuk Kabupaten Abdya tidak akan mempengaruhi warga untuk tetap melaksanakan salat berjemaah di masjid dan musala, namun malah imbas dari penetapan zona-zona seperti itu dapat menimbulkan masyarakat merasa panik.

Tidak ada masjid yang tutup selama Covid-19 ini merebak.

“Juga membuat masyarakat kita susah, contoh saja pedagang kita yang menjual dagangan mereka sampai ke kabupaten tetangga,” ujar Salman.

Meski demikian, Salman berharap virus ini segera berlalu dan tidak sampai menyerang masyarakat kabupatennya dan Aceh khususnya, sebab, selama ini masyarakat sudah sangat sengsara hidup di tengah bayang-bayang virus mematikan itu.

“Tentu kita berdoa agar Allah menjauhkan virus ini dari kita, semoga semua kembali seperti sediakala,” katanya.

Hikmah di Balik Virus Corona

Warga lain bernama Faisal, mengatakan virus corona telah membuatnya semakin dekat dengan Allah dan rajin beribadah, hikmah besar telah dipetiknya dari banyaknya kasus kematian akibat terpapar Covid-19.

“Semua ada hikmahnya, saya kini merasa gelisah ketika masuk waktu salat namun belum salat, jika sudah salat maka jiwa saya merasa tenang,” kata Faisal.

Semenjak isu Covid-19 ini sudah menjangkit warga Indonesia dan Aceh, semenjak itu pula muncul rasa takut jika berbuat sebuah maksiat, apalgi meninggalkan salat dan ini adalah hikmah dari Allah.

“Sejak itu pula saya tidak pernah meninggalkan salat jumat, bahkan anak saya selalu saya bawa setiap sempat salat jumat dan salat berjemaah lainnya,” ujarnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Mobil Tabrak Pagar, Satu Bocah di Aceh Meninggal
Kecelakaan lalu-lintas kembali terjadi di Aceh di Jalan Medan-Banda Aceh tepatnya di Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Asyik Main di Sawah, Remaja Aceh Disambar Petir
Salah seorang warga Desa Ben, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh disambar petir di area persawahan.
ODP Aceh 2 Ribu Lebih, Kasus Positif Corona 22 Orang
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dalam pengawasan (PDP) hingga kasus positif terpapar virus corona (Covid-19) Aceh terus bertambah.