Sleman - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman mulai melakukan persiapan untuk lelang kotak suara serta beberapa logistik lainnya dalam Pemilu 2019 lalu. Persiapan awal dilakukan dengan pengosongan kotak suara.
Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi pengosongan kotak suara sudah dilakukan sejak Selasa, 27 November lalu. “Pengosongan kotak suara dengan mengeluarkan isinya seperti surat suara, beberapa formulir, sudah kami lakukan sejak kemarin, ini hari kedua,” kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi, Rabu, 27 November 2019.
Ia mengatakan, estimasi pengosongan kotak suara akan selesai dalam sepekan hingga dua pekan ke depan. Kegiatan ini dengan melibatkan 21 orang. “Karena kotak suaranya banyak, satu TPS (tempat pemunguta suara) ada lima kotak suara, sedangkan TPS di Sleman berjumlah 3.392 TPS,” kata dia.
Lebih lanjut, Trapsi mengatakan sesuai dengan UU No.7/2017 tentang Pemilihan Umum, logistik yang digunakan dalam Pemilu adalah logistik untuk sekali pakai. Untuk Pemilu atau Pilkada tahun depan, kebutuhan logistik akan dilakukan pengadaan yang baru.
Sehingga setelah dipakai, logistik tersebut akan dimusnahkan. “Salah satu bentuk pemusnahan itu adalah dengan cara dilelang,” ucap dia.
Adapun logistik yang nantinya akan dilelang tersebut terdiri dari kotak suara, surat suara, sejumlah formulir, serta bilik suara yang digunakan pada Pemilu 2019 lalu. “Sementara untuk dokumen C1 itu tidak kami lelang, namun akan kami arsipkan,” ujar dia.
Trapsi mengatakan, nantinya, semua hasil dari lelang tersebut akan masuk ke kas negara. “Jadi tidak untuk operasional KPU, atau pun untuk Pilkada di Sleman tahun depan,”ungkap dia.
Untuk Pilkada Sleman yang rencananya digelar serentak pada 23 September 2020 akan ada pengadaan logistik. Kebutuhan logistik tidak memakai logistik Pemilu 2019. []
Baca Juga:
- Gagal ke Senayan Anak Amien Rais Maju Pilkada Sleman
- Oknum Ojol Diduga Tak Senonoh ke Customer di Sleman
- Legenda Genderuwo Ki Poleng dan Nyi Poleng di Sleman