Alasan Keluarga Brigadir J Tidak Percaya Polri soal Kronologi Kasus di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Apa alasan keluarga Brigadir J tidak percaya penjelasan Polri tentang kronologi kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Pemakaman Brigadir J. Alasan Keluarga Brigadir J Tidak Percaya Kronologi Kasus di Rumah Irjen Ferdy Sambo Versi Polri. (Foto: Tagar/tribunjambi)

TAGAR.id, Jakarta - Rohani Simanjuntak tante Brigadir J mengatakan pihak keluarga tidak percaya penjelasan Polri tentang kronologi kasus baku tembak keponakannya itu dengan Bharada E.

Baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli 2022.

Keluarga tidak percaya, kata Rohani, karena banyak keanehan yang mereka temui.

Keanehan sejak pertama jenazah Brigadir J dikirim ke kampung halamannya di Provinsi Jambi.


Kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu, di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka. Di kaki bekas benda senjata tajam.


Tiba di Jambi pada Sabtu, 9 Juli 2022, jenazah Brigadir J dibawa ke rumah duka di Perumahan SDN 074 Unit I, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Lokasi itu berjarak 57 kilometer dari Kota Jambi.

Rohani mengatakan pihak keluarga tidak mendapatkan penjelasan yang mendetail dari kepolisian tentang peristiwa yang menimpa Brigadir J itu.

"Tidak ada penjelasan permasalahannya apa. Cuma dikasih tahu tentang ada tembak-menembak itu. Katanya (Brigadir J) meninggal karena ada tembak-menembak," kata Rohani kepada wartawan, Selasa, 12 Juli 2022.

Bahkan ketika jenazah Brigadir J tiba di rumah duka, kata Rohani, pihak keluarga tidak dibolehkan melihat kondisi jasadnya.

Meski sempat dicegah, lanjut Rohani, keluarga yang sedang berduka ini tetap ingin melihat kondisi tubuh Brigadir J yang katanya mengalami luka tembak.

Rohani mengatakan ia menemukan 4 luka tembak di beberapa bagian tubuh Brigagdir J. Selain itu juga ditemukan 2 luka yang diduga akibat senjata tajam di bagian kaki.

"Kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu, di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka. Di kaki bekas benda senjata tajam," kata Rohani.

Hari Senin, 11 Juli 2022, jenazah Brigadir J dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Krsitiani di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Pemakaman seperti warga biasa pada umumnya. Tidak ada upacara penghormatan terakhir dari pihak kepolisian atas tewasnya Brigadir J.

"Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan dengan upacara kepolisian. Rupanya tidak ada. Pemakaman hanya ada kami, keluarga tanpa ada pengawalan dari kepolisian," kata Rohani.

Kapolda Jambi Irjen Pol Rachmad Wibowo menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Brigadir J, anggota kepolisian asal Jambi tersebut.

Rachmad menjelaskan tidak ada upacara penghormatan dalam pemakanan Brigadir J karena secara kedinasan tidak ada permintaan dari kesatuan.

"Tidak ada permintaan dari kesatuan untuk upacara pemakaman," katanya.

Kronologi menurut Polri, pada saat kejadian, Bharada E mendengar suara teriakan Putri Candrawati istri Ferdy Sambo. Bharada E mendekati sumber suara dari dalam kamar Putri.

Di dalam kamar Putri, Brigadir J sedang melakukan percobaan pelecehan sambil menodongkan senjata api HS 9.

Brigadir J kaget melihat kedatangan Bharada E. Ia melesatkan tembakan ke arah Bharada E tapi meleset. Bharada E dengan senjata Glock 17 balas melesatkan tembakan.

Terjadi baku tembak antara keduanya. Brigadir J memuntahkan tujuh tembakan tapi melesat semua, dan Bharada E membalas dengan lima tembakan dan kena semua.

Brigadir J mendapat tujuh luka tembakan karena ada dua peluru mengenai jari dan dadanya.

Irjen Ferdy Sambo tidak ada di rumah saat peristiwa itu terjadi. Ferdy pulang begitu istrinya menelepon dengan histeris. Sampai rumah, Sambo mendapati Brigadir J telah tewas.

Rohani mengatakan keluarga tidak percaya dengan kronologi yang dijelaskan polisi. Keluarga juga heran bagaimana di rumah seorang jenderal Ferdy Sambo tidak ada CCTV.

"Kita tanya CCTV, dibilang CCTV nggak ada. Tak mungkinlah CCTV tak ada di rumah seorang jenderal kan, kata kita waktu itu," kata Rohani.

Keheranan berikutnya, tiga hape Brigadir J hilang setelah kejadian. Pihak keluarga menanyakan mana hape Brigadir J dan dijawab hilang, tidak ditemukan oleh petugas.

"Lalu kita tanyakan mana handphone anak kita, disebut hilang tidak ditemukan," kata Rohani pula.

Rohani juga mengatakan pihak keluarga yakin di ponsel Brigadir J ada percakapan yang bisa jadi bukti untuk mengusut kasus ini. Keluarga menyayangkan hape Brigadir J disebut hilang.

"Harusnya di situ juga bisa dilihatkan bukti-bukti dari percakapannya," kata Rohani.

Keluarga juga tidak yakin Brigadir J melakukan pelecehan kepada Putri Candrawati istri Irjen Ferdy Sambo. Karena Brigadir J sudah lama tugas di sana. 

Banyak pihak termasuk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD melihat banyak kejanggalan dalam penanganan dan penjelasan Polri dalam kasus polisi tembak polisi ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Tim khusus melibatkan beberapa lembaga dan pihak independen: Komnas HAM, juga Kompolnas.

Listyo Sigit mengatakan ia juga ingin kasus ini ditangani dengan benar sehingga menjadi terang benderang. []

Berita terkait
Benarkah Irjen Ferdy Sambo Tak Ada di Rumah Saat Terjadi Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E
Benarkah Irjen Ferdy Sambo tak ada di rumah saat terjadi baku tembak Brigadir J dan Bharada E, kenapa Polri tak mau menyebut di mana pastinya dia.
Hal-hal Ganjil di Pusaran Kematian Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Di mana Irjen Ferdy Sambo ketika Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E. Benarkah Bharada E yang menembak Brigadir J. Hal-hal ganjil kematian.
Viral Kasus Bharada E Tembak Brigadir J, Apa Arti Bharada dan Brigadir
Kasus polisi tembak polisi menjadi viral, Bharada E menembak Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, lantas apa arti Bharada dan Brigadir.
0
Alasan Keluarga Brigadir J Tidak Percaya Polri soal Kronologi Kasus di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Apa alasan keluarga Brigadir J tidak percaya penjelasan Polri tentang kronologi kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo.