Jakarta - Presiden Joko Widodo resmi melantik Eks Kepala Kepolisian Negara Indonesia (Polri) Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kabinet Indonsia Maju periode 2019-2024.
Sosok Tito ini berbeda latar belakangnya dengan sosok Tjahjo Kumolo. Karena, Tito berlatar belakang kepolisian, sedangkan Tjahjo berlatar belakang politik lebih tepatnya politikus PDI Perjuangan.
Lalu, apa maksud Jokowi menempatkan Eks Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya di Kementrian Dalam Negeri?
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan tentu ada alasan terhadap penunjukan Tito sebagai Mendagri di periode kedua pemerintahan Jokowi.
"Kemendagri akan menjadi vital sekali terutama pada pemilihan kepala daerah 2020. 270 kabupaten kota dan provinsi nanti yang akan melaksanakan pilkada serentak itu kan setelah Indonesia," ucap Hendri kepada Tagar, Rabu, 23 Oktober 2019.
Selain itu, Mendagri juga menjadi Pelaksana tugas (Plt) periode 2022-2023. Karena, sejumlah kepala daerah di Indonesia masa jabatannya akan berakhir sebelum pemilihan kepala daerah.
"Jabatan gubernur DKI Jakarta akan selesai pada 2022, maka Plt hingga pemilihan gubernur serentak 2024, pemilihan gubernur Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali dan daerah lainnya selesai 2023," ujarnya.
Jadi, penunjukan Tito untuk menjadi Mendagri bukanlah pilihan salah yang dibuat oleh Jokowi.
"Peran strategis ini harus diisi oleh orang-orang kepercayaan Pak Jokowi dan Tito saya rasa orang yang tepat mengemban tugas itu," tutur Pendiri lembaga survei KedaiKOPI tersebut.
Sebelum resmi dilantik hari ini, Tito Karnavian memang datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. Tito yang mengenakan seragam polisi coklat bukan kemeja putih seperti calon menteri Jokowi datang tanpa mengucapkan sepatah kata pun terkait kedatangannya.
Keesokan harinya, Selasa, 22 Oktober 2019 Kepala Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengungkapkan bahwa DPR menerima surat permintaan dari Jokowi memberhentikan Tito sebagai Kapolri.
Saat pengumuman menteri Kabinet Indonesia Maju, Tito hadir di Istana Merdeka, Rabu, 23 Oktober 2019. Jokowi pun menyebutkan jabatan yang dia emban yakni sebagai Menteri Dalam Negeri 2019-2024. []