Alasan DIY akan Perpanjang Tanggap Darurat Corona

Pemda DIY berencana memperpanjang masa tanggap darurat corona seiring tahun ajaran baru perkuliahan tiba.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji (kanan) didampingi Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo dalam jumpa pers di Kompleks Kepatihan, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Tahun ajaran baru perkuliahan di Yogyakarta akan segera dimulai dalam waktu dekat. Artinya, kurang lebih 250 sampai 300 ribu mahasiswa dari luar daerah akan datang ke Yogyakarta.

Oleh karenanya, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memperpanjang status tanggap darurat terkait Covid-19. Status tanggap darurat di DIY sejatinya berakhir pada 31 Juli 2020.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, banyaknya mahasiswa yang akan masuk ke Yogyakarta untuk berkuliah menjadi salah satu alasan status tanggap darurat diperpanjang. "Karena perkuliahan kira-kira akan dimulai bulan September 2020 besok," katanya saat menggelar jumpa pers di Kompleks Kepatihan pada Selasa, 28 Juli 2020.

Dijelaskannya, saat ini tren kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di DIY belum sampai puncaknya. Dengan kedatangan ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah maka dikhawatirkan akan menambah jumlah kasus positif Covid-19 meski belum ada kuliah tatap muka.

Ini sebagai bentuk kehati-hatian karena ini belum sampai ke peak (puncak) pandemi.

Untuk itu, DIY tidak boleh lengah dengan semakin banyaknya warga luar daerah yang masuk ke DIY. Salah satunya dengan tetap meneruskan kebijakan status tanggap darurat selama satu bulan kedepan. "Ini sebagai bentuk kehati-hatian karena ini belum sampai ke peak (puncak) pandemi," ungkapnya.

Meski perkuliahan akan dimulai dalam waktu dekat dan mahasiswa mulai berdatangan ke DIY, pembatasan kuliah tatap muka juga dilakukan. Sedangkan kegiatan belajar mengajar untuk tingkat TK hingga SMA belum akan dijadwalkan dalam waktu dekat. "Kami akan membuka sekolah pada saatnya, tapi tidak boleh lengah. Untuk memulai pembelajaran tatap muka harus dilakukan secara bertahap," katanya.

Ia mencontohkan, kemungkinan perkuliahan yang akan dibuka terlebih dahulu, baru yang lainnya menyusul. Tapi sampai sekarang belum ada keputusan untuk membuka perkuliahan (tatap muka) sebagai bentuk kehati-hatian.

Selain itu, masih tingginya jumlah kasus positif Covid-19 menjadi dasar untuk memperpanjang masa tanggap darurat. Bahkan dalam waktu dua minggu terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan pasca dilakukannya uji PCR secara massal.

"Jadi kalau kemarin-kemarin saja masih tanggap darurat, maka kondisi sekarang yang masih banyak kasus Covid-19 maka jika diperlukan tanggap darurat ya diperpanjang masa tanggap darurat," imbuh dia. []

Berita terkait
Yogyakarta Tambah 15 Pasien Corona, Sembuh 3 Orang
Gugus Tugas Covid-19 DIY melaporkan per Senin, 27 Juli 2020 terdapat penambahan 15 pasien corona baru. Selain itu tiga pasien dinyatakan sembuh.
Ribuan Sampel Swab Belum Diketahui di Yogyakarta
Terjadi penumpukan sampel swab di lima laboratorium di DIY. Sehingga hasilnya belum diketahui, itu termasuk sampel swab dari Jateng.
Kuliah Tatap Muka Dorong Ekonomi Yogyakarta Bangkit
Kuliah tatap muka salah satu upaya mempercepat perekonomian Yogyakarta bangkit. Begini penjelasannya.
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.