Aksi Warga Tobasa Berlanjut, Dirut BPODT Tak Peduli

Aksi menuntut pengakuan atas tanah adat masyarakat kali ini juga didominasi oleh kaum orang tua.
Warga Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara saat berada di lokasi, Jumat 13 September 2019. (Foto: Tagar/Alex)

Tobasa - Aksi penolakan pembukaan jalan di areal kawasan BPODT di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, berlanjut, Jumat 13 September 2019 pagi.

Aksi menuntut pengakuan atas tanah adat masyarakat kali ini juga didominasi oleh kaum orang tua.

Dua unit alat berat yang diturunkan oleh pihak BPODT terlihat masih belum bergerak hingga pukul 10.00 WIB, sementara masyarakat sudah menduduki lokasi, berjaga untuk menghalangi alat berat yang akan membuka jalan.

Masyarakat bersikeras akan terus berjuang untuk mendapat pengakuan atas tanah adat yang mereka tuntut.

"Tuntutan kami adalah agar tanah adat kami diakui oleh pemerintah. Dulu orang tua kami menyerahkan ini kepada pemerintah hanya untuk penghijauan. Tapi kemudian lahan ini menjadi kawasan hutan negara, sekarang tiba-tiba tanah ini diserahkan kepada BPODT dan kami tidak pernah tahu semua proses ini," ujar Mangatas Togi Butarbutar, salah seorang warga yang turut dalam aksi.

"Sekuat tenaga kami, kami akan terus berjuang untuk mempertahankan tanah kami ini," lanjutnya.

Dirut BPODTDirut BPODT Arie Prasetyo (pakai topi hitam dan rompi) saat berdebat dengan warga Desa Sigapiton. (Foto: Tagar/Alex)

Direktur BPODT Arie Prasetyo yang hadir di lokasi mengaku akan tetap melanjutkan pengerjaan jalan meski masyarakat melakukan penolakan.

"Kalau soal sejarah lahan ini saya kira bisa ditanyakan ke kehutanan ya, kita kan sudah memegang sertifikat lahan negara yang hak pengelolaannya diserahkan ke BODT. Jadi pengerjaan ini akan tetap dilanjutkan," ujarnya.

Ditanya soal kemungkinan bentrok jika pengerjaan tetap dilanjutkan, Arie mengaku akan aman karena petugas kepolisian dan TNI sudah berjaga di lokasi untuk pengamanan.

"Inikan ada teman-teman dari Polisi dan TNI," ujarnya mengakhiri.

Arie Prasetyo sempat melakukan dialog dengan masyarakat soal pembukaan jalan, namun dialog itu tidak menghasilkan keputusan soal pembukaan jalan yang akan dilaksanakan saat itu.[]

Berita terkait
Puluhan Omak-Omak di Tobasa Aksi Telanjang Melawan BODT
Sebanyak 20 orang omak-omak atau ibu-ibu di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, melakukan aksi buka baju.
Warga Desa Sigapiton Bentrok dengan Aparat di Tobasa
Lokasi bentrok berada di seputaran lahan yang akan dibangun jalan pariwisata dari The Nomadic Kaldera Toba Escape.
Warga Tobasa Aksi di Lahan Rencana Pembukaan Jalan BODT
Masyarakat Adat Bius Raja Paropat-Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa kembali melakukan aksi damai di wilayah adat mereka