Aksi Teror di Kafe Tempat Aktivis Medan Nongkrong

Polisi dalam kasus ini sudah memeriksa sejumlah saksi, mengamankan sejumlah barang bukti dan melihat rekaman CCTV.
Literacy Coffee di Jalan Jati II No 1, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota yang diteror orang tak dikenal. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Jhon Fawer Siahaan, pengelola Literacy Coffee di Jalan Jati II No 1, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara, merasa cemas.

Sebab, kepolisian belum mengungkap kasus teror yang dialaminya, pada Sabtu 12 Oktober 2019 lalu.

Teror dialami Jhon Fawer berbentuk serangan terhadap kafe mliknya oleh sekelompok orang, dengan melempar plastik berisi bensin, botol bersumbu, berisi minyak tanah dan juga melempar batu ke bagian kaca. 

Kafenya sering dijadikan lokasi diskusi dan nongkrong aktivis Medan dan Sumatera Utara.

Polisi dalam kasus ini sudah memeriksa sejumlah saksi, mengamankan sejumlah barang bukti dan melihat rekaman CCTV yang berada di seputaran lokasi. Namun hingga sekarang pelaku belum ditangkap.

"Setelah kejadian teror yang dilakukan sekelompok orang terhadap tempat usaha ini, saya langsung mengadu ke Mapolsek Medan Kota. Kemudian petugas kepolisian juga sudah melakukan cek lokasi. Tapi sampai saat ini belum ada keterangan dari petugas kepolisian, menangkap pelakunya. Padahal mereka sudah melakukan interogasi," kata Jhon Fawer, di Literacy Coffee, Sabtu 19 Oktober 2019 malam.

Ada tiga orang saksi diperiksa petugas dalam insiden teror, di antaranya Jhon Fawer, Amanda Lubis dan Arif. Dalam waktu dekat ini, saksi juga diminta membuat kronologis kejadian.

"Kasus ini terjadi sudah satu minggu dan kejadian sekitar pukul 03.00 WIB, itu sesuai dengan CCTV. Saat itu kondisi di sini kurang penerangan. Di saat itu ada Amanda Lubis, dia baru pulang dari kampus karena dia masih kuliah," kata Jhon Fawer.

Jhon Fawer SiahaanJhon Fawer Siahaan, pengelola Literacy Coffee Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Setelah Amanda sampai di depan rumah, dia tidak bisa masuk karena tidak memegang kunci. Lalu dia menunggu di depan pintu. Di saat itulah terjadi teror atau penyerangan. 

Masih tahap penyelidikan, mohon bersabar ya

"Saat Amanda di depan pintu, pelaku yang berjumlah belasan orang dengan membawa kendaraan melempar kaca tempat usaha ini. Mereka melempar dengan batu, plastik berisi minyak bensin dan melempar botol bersumbu dan ada minyak tanahnya, seperti bom molotov, saat kejadian, lokasi memang gelap," ucapnya.

Mendapati aksi teror itu, Amanda berteriak dan teriakan dia itu didengar warga sekitar, sehingga para pelaku kabur.

"Setelah Amanda teriak, lalu saya yang saat itu berada di kamar, langsung keluar dan melihat pelaku sudah berlarian. Setelah kejadian, barulah saya dan kawan-kawan ke Mapolsek Medan Kota," kata Jhon Fawer.

Jhon Fawer menyebut ini tidak ada hubungan dengan persaingan bisnis. Sedangkan masyarakat setempat juga mendukung kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya.

"Kenapa saya bilang gak ada persaingan bisnis, karena segmen kita juga berbeda. Ini juga bukan usaha atau bisnis murni, ada juga anak-anak warga di sini untuk diskusi dan tempat berkumpul pemuda, di sini juga tidak ada narkoba dan perbuatan yang aneh. Sejauh ini warga tidak ada yang protes, mereka cenderung mendukung," ucap dia.

Jhon Fawer mengaku sangat trauma dengan adanya aksi teror yang terjadi, takut akan ada serangan susulan. Dia meminta petugas kepolisian bisa membuka kasus ini agar terang benderang.

"Ini menurut saya adalah target pembunuhan, karena saya beruntung ada Amanda di lokasi saat kejadian. Kalau tidak ada dia, pasti tempat usaha ini sudah terbakar dan kami yang di dalam pasti akan kena dampaknya, jadi harapan saya agar kasus ini bisa terungkap," tandas Jhon Fawer.

Sedangkan aktivis hukum dan HAM, Maswan Tambak mendorong petugas kepolisian mengungkap kasus teror yang terjadi di Literacy Coffee.

"Kita dari lembaga bantuan hukum mendorong petugas kepolisian dari Polsek Medan Kota maupun Polrestabes Medan dapat segera mengungkap kasus teror ini. Jangan sampai ada masyarakat yang merasa dirinya terancam dan jangan sampai ada preseden buruk karena polisi lambat mengungkap kasus, apalagi dalam kasus ini polisi sudah melihat rekaman CCTV," kata Maswan, Kordinator Divisi Buruh dan Miskin Kota LBH Medan.

Terpisah, Kapolsek Medan Kota, Polrestabes Medan AKP Rikki mengatakan kasus masih tahap penyelidikan. "Masih tahap penyelidikan, mohon bersabar ya," ujarnya. []

Berita terkait
Dua Terduga Pelaku Pelempar Bom Molotov di LBH Medan
Hasilnya kepolisian telah mengetahui ciri-ciri terduga pelaku yang melemparkan bom molotov.
Kantor LBH Medan Dilempar Bom Molotov
LBH Medan yang beralamat di Jalan Hindu, Kota Medan, Sumatera Utara, dilempar bom molotov.
Kuli Bangunan di Siantar Temukan Bongkahan Mirip Granat
Kehebohan itu terjadinya karena adanya penemuan satu bongkahan mirip granat, Sabtu 19 Oktober 2019.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.