Aksi Para Relawan Sumut di Tengah Pandemi Covid-19

Relawan mandiri di Sumatera Utara hadir di tengah keterbatasan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Whiko Irwan melakukan talk show bersama Amelia Zulianti Siregar.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Relawan mandiri di Sumatera Utara hadir di tengah keterbatasan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Mereka membantu masyarakat yang terkena dampak, baik itu di sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Alween Ong dan Amelia Zulianti Siregar adalah relawan mandiri Covid-19 di Sumatera Utara, mereka berbuat dan menjadi bagian dari solusi di tengah pandemi.

Dua wanita ini berbagi kisah kepada masyarakat melalui konferensi video secara live di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, di kantor gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin, 4 Mei 2020. Dipandu Juru Bicara Gugus Tugas dr Whiko Irwan.

Alween, seorang pengusaha muda di Kota Medan menyebut, kebiasaan bersedekah memang sudah menjadi budaya perusahaan yang dia bangun, yakni Alcompany Indonesia. Dengan kondisi Covid-19 saat ini, porsi untuk berbagi kepada masyarakat lebih digencarkan dan diperbanyak.

“Karena kita sangat sadar, banyak orang yang mengalami situasi sulit di tengah pandemi ini. Kita hadir untuk itu," katanya

Selain itu, dia juga ikut turun langsung ke masyarakat bersama timnya. Membagikan hand sanitizer secara gratis, khususnya kelompok yang masih berada di luar rumah. Seperti, tukang becak, pemulung, ojek online, pedagang, dan lainnya.

“Karena di awal-awal hand sanitizer dan masker langka dan harga naik, jadi kita bagi secara gratis kepada masyarakat yang paling membutuhkan,” ungkapnya.

Semakin banyak lagi masyarakat yang peduli seperti relawan mandiri ini

Selain itu, Alween juga aktif membagi-bagikan sembako untuk meringankan beban masyarakat. Mendatangi rumah-rumah, Alween menyasar warga lemah seperti para orang tua, janda, anak-anak yatim piatu, para pekerja upah harian, dan lainnya. Tidak hanya di Kota Medan, wilayah luar ibu kota Sumatera Utara itu juga disasar sebagai penerima bantuan sembako.

Relawan Covid SumutJuru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Whiko Irwan melakukan talk show bersama Alween Ong. (Foto: Tagar/Istimewa)

“Saya berharap di tengah pandemi ini, masing-masing kita harus berpikir untuk bisa memberikan solusi. Melihat dan berpikir apa yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki keadaan, bukan hanya mengkritik,” katanya.

Aksi serupa juga dilakukan seorang dosen, yakni Amelia Zulianti Siregar. Bersama organisasi alumni FMIPA USU, Education Foundation, Forahati Medan, serta himpunan donasi lainnya, Amelia berkontribusi memberi solusi dengan menghimpun donasi lalu membagikan sembako, masker serta membeli alat pelindung diri (APD) yang disalurkan kepada sejumlah rumah sakit yang menangani Covid-19.

“Inisiasi ini tumbuh secara langsung dari beberapa kelompok masyarakat untuk membantu memfasilitasi APD. Kami mengumpulkan dana untuk dibelikan APD dan disumbangkan ke sejumlah rumah sakit di Sumut. Kami menganggap bahwa Covid-19 ini bukan hanya masalah kesehatan saja, tetapi masalah kita semua,” jelas dia.

Meskipun ada kesulitan dalam pemesanan dan pengadaan APD, Amelia dan timnya mengaku tidak goyah berbuat. Bahkan ke depan, bantuan APD juga akan diperbanyak hingga ke puskesmas-puskesmas di Sumatera Utara.

“Saya berharap, untuk masyarakat agar mematuhi protokol yang telah diatur pemerintah, khususnya social distancing. Jaga kesehatan, dan gunakan masker, agar Covid-19 ini segera berakhir,” ungkapnya.

Whiko mengapresiasi para relawan yang peduli dengan nasib masyarakat di tengah pandemi Covid 19. "Kita berharap agar ke depannya, semakin banyak lagi masyarakat yang peduli seperti relawan mandiri ini," terangnya.[] 

Berita terkait
Relawan Sandiaga Uno Bagi Sembako di Makassar
Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 membagikan 450 paket Sembako dan 1.000 masker di Makassar, Sulawesi Selatan.
Perjuangan Relawan Corona Aceh Tinggalkan Anak-Suami
Rabiatun Adawiah alias Atun Cecek, wanita, 29 tahun, warga asal Kota Subulussalam, Aceh mendadak viral karena berjuang untuk corona.
Corona, Relawan dan Pebisnis Bersatu Produksi APD
Dokter muda ternyata menangani pasien yang diduga positif virus corona tanpa memakai alat pelindung diri (APD).