Akibat Pandemi Covid-19, Stok Ganja di Jamaika Menipis

Pandemi Covid-19 membuat stok ganja di negara Jamaika menipis. Aktivis meyakini penyebabnya adalah pandemi Covid-19 menjadi sebabnya.
Ilustrasi daun ganja dan bendera Jamaika. (Tagar/Pixabay)

Jakarta - Kondisi curah hujan yang deras dan kekeringan yang terjadi sepanjang tahun 2020 lalu menyebabkan stok ganja di Jamaika semakin menipis. Penduduk setempat menyebut kelangkaan ganja ini sebagai 'aib nasional'.

Para aktivis di Jamaika meyakini pandemi Covid-19 dan melonggarnya undang-undang penggunaan ganja di Jamaika telah menyebabkan peningkatan besar dalam konsumsi lokal. Sebuah perusahaan industri ganja legal di sana menyebut peningkatan penggunaan selama lockdown, menjadi penyebab stok ganja semakin menipis.

Lalu menurut petani yang menanam ganja secara ilegal di Jamaika, musim badai 2020 dan kekeringan yang menghancurkan, juga menjadi penyebab kerugian hingga puluhan ribu pound. Apalagi, mayoritas orang masih membeli ganja dengan harga murah di jalanan.

Dilansir dari VIVA.co.id CEO dari Asosiasi Produsen dan Petani Ganja Jamaika, Paul Burke, mengatakan pengguna sekarang tidak takut dituntut karena pemerintah setempat mengizinkan kepemilikan ganja dalam jumlah kecil. Stigma terkait ganja juga sudah berkurang, sebab banyak orang menggunakan tanaman itu selama pandemi untuk manfaat terapeutik dan pengobatannya.

Sementara itu diberitakan The Sun, pada Selasa 9 Februari 2021, penggunaan ganja dalam jumlah kecil tidak tergolong dalam tindakan kriminal di negara yang berada di Kepulauan Karibia tersebut. Tetapi, penjualan dalam jumlah besar tetap tergolong sebagai tindakan ilegal.

Jamaika yang selama ini dikenal oleh orang asing dengan reggae dan Rastafarian, mengizinkan industri ganja medis yang diatur dan mendekriminalisasi sejumlah kecil ganja pada 2015.

Orang yang tertangkap dengan 2 ons (56 gram) atau kurang dari ganja, dapat membayar denda kecil dan tidak akan ditangkap atau masuk dalam catatan kriminal. Pulau ini juga memungkinkan individu untuk membudidayakan hingga lima tanaman, dan Rastafarian secara hukum diizinkan untuk merokok ganja untuk tujuan sakramental. []

Baca juga:

Berita terkait
Madonna Pesta Ultah ke-62 di Jamaika Meski Pandemi
Meski di tengah pandemi Covid-19, Madonna terbang ke Jamaica untuk merayakan ultahnya ke-62.
Larangan Ganja dan Isu Rasialisme di Amerika
Usulan ganja dilegalkan menjadi polemik di Tanah Air. Pelarangan ganja di dunia diyakini bermula dari isu rasialisme di Amerika.
Budi Daya Ganja Bibit Belanda Terungkap di Kemang
Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pria berinisial KWP alias AM yang melakukan budi daya ganja bibit asal Belanda.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).