Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mendukung dan kemungkinan memberikan izin operasional TikTok terus berlanjut di AS.
Presiden Trump sebelumnya tampak begitu keras dengan perintahnya melarang operasional TikTok, aplikasi video durasi pendek milik ByteDance asal China tersebut.
"TikTok akan dimiliki oleh perusahaan baru bernama TikTok Global dan berkantor pusat di AS kemungkinan di Texas," kata Presiden Trump, dikutip dari Reuters, yang dilansir dari Senin, 21 September 2020.
Komposisi Saham
Oracle akan mengambil 12,5 persen saham di TikTok Global dan menyimpan semua data pengguna AS di cloud-nya untuk memenuhi persyaratan keamanan nasional AS. Sementara, raksasa ritel Walmart mengatakan akan mengambil 7,5 persen saham di TikTok Global.
Sebelumnya, Presiden Trump, pada Jumat (18/9/2020), mengumumkan akan melarang TikTok ada di toko aplikasi di negara itu mulai Minggu malam pekan lalu. Pejabat AS juga menuding data pribadi 100 juta warga AS yang menggunakan aplikasi tersebut telah diteruskan ke pemerintah China.
Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif pada 14 Agustus 2020, yang memberi ByteDance, pemilik TikTok, waktu 90 hari untuk menjual aplikasi tersebut.
Sementara Oracle dan Walmart mengatakan bahwa TikTok Global akan dimiliki mayoritas oleh investor AS, jika dihitung hanya berdasarkan lokasi investor ByteDance, menurut sumber kepada Reuters. Sebab, ByteDance tetap akan memiliki 80 persen saham TikTok Global.
Mengingat investor AS saat ini memiliki sekitar 40 persen dari ByteDance, Gedung Putih akan menghitung berapa banyak TikTok Global yang dimiliki oleh pihak AS, sumber itu melanjutkan. Sehingga, Oracle, Walmart dan investor ByteDance AS akan memiliki secara langsung atau tidak langsung, sekitar 53 persen saham TikTok Global.
ByteDance, yang berbasis di Beijing, tidak berkomentar tentang sumber tersebut. Walmart dan Oracle juga tidak menawarkan informasi lebih lanjut tentang struktur kepemilikan TikTok Global.
Belum jelas apa yang mendorong Gedung Putih untuk berkompromi dengan keinginannya untuk penjualan TikTok secara langsung. Namun, kesepakatan itu memenuhi "America First" yang selama ini digaungkan Trump. ByteDance setuju untuk menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan baru di TikTok AS, naik 1.000 dari sebelumnya.[]