Pematangsiantar – Calon legislatif (caleg) DPR dari Partai Golkar Anton Sihombing mensinyalir akan ada ‘permainan’ curi suara di internal Partai Golkar untuk meloloskan sosok tertentu ke Senayan.
Karena itu Anton meminta Bawaslu dan KPU di Daerah Pemilihan III Sumatera Utara untuk bekerja secara independen dan profesional dalam proses rekapitulasi penghitungan suara mulai dari tingkat TPS, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
Anton yang berada di nomor urut 2 Dapil III Sumatera Utara ini mengatakan indikasi ‘permainan’ tersebut sudah terlihat sejak awal dalam penentuan dan penyusunan nomor urut calon. Menurutnya, beberapa calon sengaja dimasukkan di Dapil III untuk menambah suara seseorang tersebut yang sudah dua kali gagal masuk Senayan.
“Ada beberapa indikasi ke arah permainan tersebut. Pertama, muncul ajakan ke pada pemilih melalui medsos dengan slogan ABA atau asal bukan Anton. Kedua, beberapa ketua Golkar tingkat dua yang tidak mendukung seseorang tersebut diganti dengan orangnya dia,” kata Anton.
Baca juga: Kaesang: Terpilih atau Tidak, Saya Masih Jual Pisang
Yang ketiga, lanjut Anton, dia kesulitan menjalin komunikasi dan kerjasama dengan para pengurus Partai Golkar di tingkat II Dapil III Sumut yang selama ini sudah menjalin kerjasama yang baik.
“Saya khawatir dalam proses rekapitulasi penghitungan suara, beberapa suara di internal Golkar akan dicuri dan dilimpahkan ke seseorang tersebut demi memuluskan langkahnya ke Senayan,” katanya.
Ia kembali menegaskan agar KPU dan Bawaslu harus bekerja maksimal, independen, dan profesional menjalankan tugasnya.
“Jangan sampai ada proses pencurian suara didiamkan,” ucapnya.
Anton sendiri yakin suaranya sangat besar untuk bisa lolos ke DPR RI karena selama ini sudah bekerja maksimal. Dan dari hasil survei internal dia yakin memperoleh suara minimal 100.000.
“Hasil survei juga memperlihatkan sejauh ini saya memperoleh suara terbanyak di Dapil III Sumut dari Partai Golkar,” tutupnya. []