Jakarta – Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto menilai peningkatan kualitas buah perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak. Termasuk dari kalangan pengusaha demi mendorong peningkatan eskpor buah lokal.
"Kuncinya ada pada peningkatan kualitas buah lokal kita serta semua orang harus terus mengkampanyekan makan buah nusantara," kata Riyanto, Senin, 2 November 2020.
Sejatinya, Kementerian pertanian (Kementan) fokus melakukan pengembangan buah-buahan unggul di seluruh daerah sejak tahun 2006. Pengembangan ini, meliputi kawasan dan pendampingan penerapan budidaya sesuai dengan kaidah GAP/SOP. Selain itu, Kementan juga terus memfasilitasi para petani dengan sarana prasarana pascapanen hingga proses pengolahan dan pemasaran.
Semua langkah ini, memang harus dilakukan di tengah melemahnya perekonomian nasional akibat pandemi covid-19. Namun disamping itu, justru permintaan sub sektor pertanian pada komoditas hortikultura seperti sayur dan buah segar malah mengalami peningkatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, trend produksi buah-buahan lokal pada kurun waktu 4 tahun meningkat cukup signifikan. Produksi buah-buahan lokal pada tahun 2019 mencapai 22,5 juta ton atau naik 4,8% dibanding tahun sebelumnya. Adapun buah-buahan tahunan menjadi komoditas terbesar ketiga setelah kopi dan tanaman obat dengan nilai ekspor sekitar US$140.228,90.
Kuncinya ada pada peningkatan kualitas buah lokal kita serta semua orang harus terus mengkampanyekan makan buah nusantara.
Sementara Pengamat pangan sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Sujarwo mengatakan, dalam mengembangkan potensi buah dan sayur lokal langkah yang diambil pemerintah sudah cukup baik.
Tetapi, informasi dan promosi buah segar secara luas harus terus gencar dilakukan pemerintah. Ini sangat penting, agar masyarakat memiliki geliat tanam serta pengetahuan lebih pada subsektor sayur dan buah segar.
Selanjutnya, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman mengatakan bahwa peluang bisnis buah dan sayur lokal masih tergolong tinggi, terutama di pasar lokal bahkan internasional.
- Baca juga : Satu Tahun Kinerja Kementan, Guru Besar IPB Beri 3 Catatan
- Baca juga : Kementan: Regenerasi Petani Kunci Utama Ketahanan Pangan
Liferdi menyebutkan, saat ini buah-buahan yang mengalami lonjakan permintaan diantaranya jambu biji, jeruk lemon dan alpukat. Sebab, buah-buahan tersebut dikenal kaya serat, vitamin C,E, dan antioksidan.
"Buah-buahan tersebut banyak diproduksi oleh petani-petani kita dan penjualan buah hingga kini masih tinggi. Pastinya akan dapat membantu para oetani di tengah kondisi sekarang ini," ungkap Liferdi. []