Akademisi Minta Pemerinta Waspadai Peningkatan Kasus Covid-19

Ada peningkatan kasus sebanyak sekitar 311 persen di yang juga diikuti peningkatan angka masuk Rumah Sakit.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Belakangan ini, terjadi lagi peningkatan kasus Covid-19. Tapi bukan hanya akibat varian omicron di Afrika Selatan (Afsel) melainkan semua jenis varian.

Merujuk pada hal itu, Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama memperingatkan pemerintah soal ancaman peningkatan kasus Covid-19.

Dilaporkan ada peningkatan kasus sebanyak sekitar 311 persen di Afsel pada pekan terakhir November dibandingkan sepekan sebelumnya yang juga diikuti peningkatan angka masuk Rumah Sakit.

"Jurnal Kedokteran internasional terkemuka 'Lancet' 3 Desember 2021 menyampaikan di Afrika Selatan jumlah kasus Covid-19 rata-rata per hari adalah 280 orang sebelum Omicron ditemukan. Angka ini naik menjadi sekitar 800 orang per hari di pekan berikutnya, tetapi ini mungkin karena peningkatan surveilans," kata Tjandra dalam keterangan persnya di Jakarta.

Tjandra yang Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu menjelaskan, varian omicron mengandung delesi dan lebih dari 30 mutasi. Bahkan, sebagian diantaranya serupa dengan mutasi pada varian alpha, beta, gamma, atau delta. Tjandra menduga delesi dan mutasi ini menyebabkan peningkatan angka penularan, peningkatan viral binding affinity dan peningkatan luput dari antibodi.

"Juga ada mutasi-mutasi lain yang dampaknya belum sepenuhnya diketahui, apalagi kalau dikombinasikan dengan mutasi-mutasi yang sudah pernah ditemukan di VOC (varian of concern) yang lain," ujarnya.

Merujuk laporan European CDC, 35 negara sudah melaporkan 486 kasus omicron per 3 Desember. Menariknya, beberapa negara seperti Belgia, Jerman, Spanyol, Australia, Inggris sudah mendeteksi kasus tanpa kaitan epidemiologik dengan negara terjangkit. Artinya, mereka tidak ada riwayat perjalanan ke Afsel dan juga tidak ada kontak dengan kasus positif omikron.

"Ini mengindikasikan bahwa mungkin saja sudah terjadi penularan di masyarakat dari varian omicron, sesuatu yang amat perlu diwaspadai dari kacamata penyebaran epidemiologik," kata Tjandra.

Sebelumnya, pada Jumat, 3 Desember 2021 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai ancaman omicron. Jokowi memerintahkan agar program vaksinasi dapat terus ditingkatkan capaiannya dan dipercepat meskipun tingkat penularan dan keganasan Omicron masih diteliti lebih lanjut.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memberi peringatan pada negara-negara di Asia Pasifik untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang dipicu varian omicron dengan terus meningkatkan kapasitas layanan kesehatan termasuk segera melakukan vaksinasi secara penuh kepada semua warga negara. []


Baca Juga


Berita terkait
Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 Ditingkatkan Hadapi Omicron
Jokowi ingatkan seluruh masyarakat untuk waspada terhadap ancaman Covid-19 varian Omicron yang sudah mulai menyebar ke banyak negara
Cegah Virus Berkembang, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Segera Vaksninasi
Menerapkan protokol kesehatan dengan ketat juga penting untuk menahan penularan sehingga memperlambat virus untuk berkembang biak.
Covid-19 Pengaruhi Perempuan Karir Secara Tidak Proporsional
Pandemi Covid-19 secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan paruh baya dan pekerja yang lebih senior di Amerika Serikat (AS)
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.