Jakarta - Final Liga Champions dan Liga Europa dijadwalkan digelar pada Agustus 2020. Ini menjadi salah satu skenario UEFA untuk menyelesaikan kompetisi Eropa bila pandemi Covid-19 sudah berakhir.
Final Liga Champions bila sesuai jadwal seharusnya digelar di Stadion Ataturk, Turki, 30 Mei 2020. Hanya UEFA kemudian menunda semua pertandingan Eropa pada 24 Maret 2020 menyusul pandemi Covid-19.
Meski demikian UEFA tetap berusaha menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa 2020. Setelah menunda pelaksanaan Piala Eropa 2020 yang kemudian diundur tahun depan, UEFA berharap kompetisi antarklub Eropa bisa diselesaikan musim ini.
Menurut Evening Standard, Presiden UEFA Aleksander Ceferin sudah menolak usulan pertandingan dua kompetisi Eropa itu diselesaikan pada September atau Oktober. Usulan itu tidak disetujui karena kompetisi dometika atau liga di negara-negara Eropa sudah akan bergulir kembali.
UEFA kemudian mengatur ulang jadwal dengan menyelenggarakan final Liga Champions pada 29 Agustus 2020. Sedangkan venue final tetap digelar di Stadion Ataturk.
Untuk final Liga Europa digelar tiga hari sebelumnya atau 26 Agustus 2020. Tempat final tetap dilaksanakan di Stadion Energa Gdansk, Polandia. Stadion itu merupakan markas klub bintang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk.
Alternatif Pertandingan 16 Besar Sampai Semifinal
UEFA juga masih mengkaji sejumlah alternatif menyelesaikan pertandingan 16 Besar sampai semifinal. Dengan demikian, final dua kompetisi itu bisa digelar di akhir Agustus.
Salah satu usulan yang diajukan adalah menggelar pertandingan 16 Besar dan perempat final pada 28 dan 29 Juli 2020. Formatnya sama, yaitu 2 pertandingan dengan sistem home and away. Sedangkan babak berikutnya, semifinal dan final bisa dilaksanakan pada Agustus.
Hal sama juga untuk pertandingan di Liga Europa. Persoalannya masih banyak pertandingan yang harus diselesaikan di babak 16 Besar di kompetisi kasta kedua Eropa ini.
Baca juga:
Laga Besar Bakal Tersaji di 16 Besar Liga Champions
Duel Italia Vs Spanyol di 16 Besar Liga Europa
Skenario lain, kompetisi itu dibuat format turnamen mini yang digelar di satu tempat mulai babak perempat final sampai final. Sedangkan pertandingan hanya digelar sekali saja.
UEFA juga menggagas rencana menggelar satu pertandingan saja. Ini bisa menyingkat waktu pelaksanaan Liga Champions dan Liga Europa.
Hanya, gagasan itu bakal merugikan klub-klub yang sudah melakoni satu pertandingan. Apakah pertandingan itu yang ditetapkan atau klub tersebut harus kembali menjalani pertandingan.
Manchester City, misalnya, sudah unggul 2-1 atas Real Madrid di pertandingan 16 Besar Liga Champions. Sedangkan laga kedua di kandang City ditunda karena virus corona. City bakal diuntungkan bila laga itu yang disahkan bila format sekali pertandingan yang diterapkan.
Begitu pula Manchester United yang sudah menang telak 5-0 atas LASK di Liga Europa. Mereka pun secara otomatis lolos ke perempat final.
Sebaliknya, Juventus bakal dirugikan karena kalah 0-1 di laga pertama melawan Lyon. Termasuk juga Chelsea yang kalah telak 0-3 lawan Bayern Munich di Stamford Bridge.
Hanya, The Blues bisa jadi tak keberatan dengan format satu pertandingan karena mereka diprediksi sulit membalikkan keadaan. Bukan perkara mudah bagi Chelsea untuk menang minimal 4-0 di laga kedua di kandang Bayern.
UEFA merencanakan melakukan konferensi video dengan 55 anggotanya pada Kamis, 23 April 2020. Pertemuan ini diharapkan bisa menghasilkan keputusan mengenai penyelesaian Liga Champions dan Liga Europa. []
