Dairi - Wakil Bupati Dairi, Sumatera Utara, Jimmy Andrea Lukita Sihombing tidak menampik bahwa ada pihak-pihak di sekitarnya dan bupati yang 'menggunting dalam lipatan'. Hal itu kemudian mengakibatkan kekurangharmonisan mereka berdua.
“Ada yang ribut dia senang, damai dia ribut. Bingung kami, maunya apa. Bersama pak bupati, kami akan membijaki hal-hal seperti itu,” kata Jimmy, dikonfirmasi di ruang kerjanya Kamis, 23 Juli 2020, terkait kekurangharmonisannya beberapa waktu lalu dengan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.
Sebagaimana diberitakan, kekurangharmonisan Bupati Dairi dengan Wabup Dairi, berakhir setelah Eddy menemui Jimmy di ruang kerjanya pada Rabu, 22 Juli 2020 sore. Keduanya rujuk.
“Memang sudah ada rencana kami jumpa di hari kemarin. Ternyata pak bupati datang, masuk ke ruangan. Ya, saya sambutlah. Apapun katanya, pak bupati kan atasan saya. Harus sama-sama hati dingin kepala dingin. Ini yang harus kami jaga ritmenya terus,” kata dia.
Ditanya hal apa saja yang dibahas, Jimmy menyebut, bagaimana melakukan perbaikan, demi mencapai visi misi yang diusung pasangan tersebut saat kampanye. Akan dilakukan penilaian terhadap pihak-pihak yang menggunting.
“Saya juga nggak bilang sekeliling saya steril. Ada juga mungkin. Saya sampaikan ke pak bupati, kita duduk bersama, saling mengingatkan. Sama-sama merevisi, bagaimana membangun sistem yang bagus. Agar tidak ada saling menggunting,” sebut Jimmy.
Dia menambahkan, ia bersama Bupati Dairi akan menghadiri undangan Kemendagri. Sebagaimana diinfokan, diduga buntut ketidakharmonisan mereka, bupati dan wabup dipanggil Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Ahmad M Piliang.
Agar jangan ada lagi yang gunting sana gunting sini, kan robek
Keduanya dipanggil untuk hadir di Jakarta pada Senin, 27 Juli 2020 mendatang. Mereka diwajibkan hadir, tidak dapat diwakilkan. Undangan disampaikan melalui telegram bernomor T.005/3725/Otda tanggal 17 Juli 2020. Agenda kegiatan, dalam rangka pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pemerintah daerah di Kabupaten Dairi.
“Pak bupati mungkin duluan. Pak bupati ada undangan dari provinsi (kemarin), dari gugus tugas penanganan kalau nggak salah. Nanti mungkin pak bupati langsung ke Jakarta. Saya juga ke sana (Kemendagri). Jumat malam mungkin berangkat,” kata dia.
Usai dari Kemendagri, disebut Jimmy, ia bersama Bupati Dairi akan bertemu kembali, membahas tindak lanjut pertemuan mereka Rabu sore.
“Habis dari itu kami akan ketemu lagi, bagaimana mengkonsep sistem ini agar bisa berjalan baik. Agar jangan ada lagi yang gunting sana gunting sini, kan robek. Intinya, kalau di atas baik, namun di bawah tetap menggunting, kan robeknya sampai ke atas. Itu juga yang kami jaga. Intinya, bagaimana pemerintahan ini berjalan kondusif,” paparnya.
Dengan komunikasi yang baik, ke depan, Jimmy optimis visi misi yang mereka usung akan terwujud.
“Apa yang diatur di undang-undang bisa berjalan sebaik mungkin. Sudah jelas tupoksi masing-masing. Saya juga sebagai fungsi pengawasan pembinaan bisa berjalan, memberi pertimbangan kepada bupati. Apa yang menjadi visi dan misi bisa tercapai,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, ketidakharmonisan Bupati Dairi dengan Wakil Bupati Dairi tampak jelas saat acara pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) di gedung Balai Budaya, Selasa, 7 Juli 2020 lalu. Wabup saat itu sempat menghentikan acara pelantikan.[]