Ada Kapitalisasi Agar RUU HIP Jadi Isu Komunisme

Stanislaus Riyanta melihat ada kapitalisasi terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi isu komunisme.
Stanislaus Riyanta. (Foto: Jurnal Intelijen)

Jakarta - Pengamat Intelijen dan Keamanan Negara Stanislaus Riyanta melihat ada kapitalisasi terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi isu komunisme.

"Nampak sekali ada kapitalisasi isu RUU HIP menjadi isu komunis yang bisa menggalang banyak massa, terutama dari massa berbasiskan agama," katanya kepada Tagar, Senin, 29 Juni 2020.

Nampak sekali ada kapitalisasi isu RUU HIP menjadi isu komunis yang bisa menggalang banyak massa, terutama dari massa berbasiskan agama

Dia mengatakan, pemerintah sudah menegaskan agar pembahasan RUU HIP ditunda. Menurutnya, dengan sikap itu seharusnya masyarakat tidak perlu lagi melakukan aksi demonstrasi.

Baca juga: Demo DPR, Kapolda dan Anies Didesak Tanggung Jawab

"Jadi sebenarnya tidak perlu ada aksi jalanan terkait RUU HIP tersebut, koreksi atau masukan terhadap RUU HIP bisa dilakukan melalui wakil-wakil rakyat yang ada di DPR," ucapnya.

Sementara, Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati juga mengatakan demonstran penolak RUU HIP tampak mengarahkan perdebatan menjadi sekadar persoalan melawan komunisme.

"Kalau saya lihat, para pendemo ini hanya melakukan simplikasi permasalahan menjadi soal lawan komunisme. Namun tidak memiliki argumen substantif di balik aksi mereka," kata Wasisto kepada Tagar, Jakarta, Minggu, 28 Juni 2020.

Baca juga: FPI-PA 212 Frustasi Jika DPR Lanjutkan RUU HIP

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD berupaya menenangkan situasi dengan meminta DPR menunda pembahasan. Anggota Parlemen pun mengaku telah mendengar putusan itu secara lisan. Namun, belum menerima surat resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun Persaudaraan Alumni (PA) 212, sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang menginisasi demonstrasi penolakan RUU HIP di depan Gedung DPR/MPR, Rabu, 24 Juni 2020, mengaku tetap semangat menggelar demonstrasi lagi jika pembahasan tetap dilanjutkan. 

Mereka bahkan mengklaim akan mengerahkan massa dalam demonstrasi menolak RUU HIP jilid kedua.

"Kalau masih dilanjut (pembahasan RUU HIP) oleh oknum-oknum DPR maka kami akan gelar lagi aksi yang lebih besar dan kemungkinan kami akan menduduki DPR," kata Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin. []

Berita terkait
Demo Tolak RUU HIP Jilid 2 Lebih Besar dari Ahok?
Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana kembali menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) jilid 2.
RUU HIP, Upaya Mengganti Pancasila?
Polemik RUU HIP menjadi sorotan publik lantaran disebut-sebut ingin mengganti Pancasila. Jimly Asshiddiqie membenarkan.
LIPI: Demo FPI PA 212 Tolak RUU HIP Tak Argumentatif
LIPI menilai demonstran penolak RUU HIP tidak menjelaskan secara substatif dasar tuntutannya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.