Solok Selatan - Sembilan orang Solok Selatan, Sumatera Barat, dikabarkan tewas tertimbun di lubang tambang emas ilegal di kawasan Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Pagi ini ini semua korban ditemukan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua.
Informasinya, seluruh korban tewas tercatat sebagai warga Kecamatan Sangir Batang Hari. Para korban masing-masing bernama Menan, 58 tahun, Dedi, 30 tahun, Husin, 50 tahun, Jaja, 25 tahun, Buyuang, 30 tahun, Abu, 35 tahun, Yandi, 40 tahun, Ipit, 35.
Delapan orang di atas tercatat sebagai warga Jorong Rawang, Nagari Ranah Pantai Cermin. Seorang korban lagi yang bernama Iril, 35 tahun, warga Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin.
Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, longsor di lubang tambang itu terjadi Sabtu, 18 April 2020, sekitar pukul 17.50 Wib sore.
"Saat kejadian sedang hujan," kata Imam seperti dilansir dari Antara, Minggu, 19 April 2020.
Menurut Imam, tanah lokasi longsor itu digali secara manual karena diduga terdapat kandungan emas. Seluruh korban jiwa kini telah disemayamkan di rumah duka masing-masing.
"Pagi ini ini semua korban ditemukan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan sekarang disemayamkan di rumah korban," katanya.
Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi mengatakan berdasarkan informasi warga, kedalaman lubang tambang yang runtuh dan menimbun sembilan orang itu mencapai sekitar delapan meter.
"Warga yang tertimbun itu delapan orang laki-laki dan satu perempuan," katanya. []