Kudus - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazizmu) RS Aisiyah Kudus menyalurkan bantuan paket Sembako pada 693 guru swasta di Kudus. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk ketahanan pangan di tengah pandemi Covid.
Ketua Lazizmu RS Aisiyah Kudus, Subchan mengatakan penyaluran bantuan Sembako ini ditujukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya akan nasib para guru swasta di Kudus selama pandemi.
Kami pilih guru swasta, karena gaji mereka kecil. Apalagi dengan adanya pandemi ini gaji mereka tidak cair karena sekolah libur.
Dimana, para guru swasta ini mengalami mati mata pencaharian sebab sekolah-sekolah libur Covid. Melalui bantuan Sembako ini, pihaknya berharap bisa meringakan beban para guru swasta.
"Bantuan yang kami salurkan hari ini ada 693 paket Sembako. Terdiri dari beras, minyak goreng, gula, kecap dan teh. Ini rencananya akan kami berikan secara berkala," terangnya.
Ada pun guru swasta yang menerima bantuan ini meliputi guru Madrasah Dinniyah (Madin), Kelompok Belajar (KB), TPQ dan TK dibawah naungan Muhammadiyah.
"Kami pilih guru swasta, karena gaji mereka kecil. Apalagi dengan adanya pandemi ini gaji mereka tidak cair karena sekolah libur," ujar dia.
Terpisah, Kepala TPQ Aisiyah Jati Kulon, Durrotul Fatimah mengaku selama pandemi ini ia dan rekan-rekannya banting setir berjualan keliling untuk menyambung kehidupan keluarganya.
"Sekolah libur, anak-anak tidak masuk jadi kami tidak mendapat gaji. Kalau biasanya di TPQ kami mendapat honor Rp 100 ribu sampai 200 ribu perbulan. Enam bulan pandemi ini, kami berjualan keliling agar tetap ada pemasukan," katanya.
Untuk itu, dirinya mengucapkan terimakasih pada Lazizmu dan Muhammadiyah Covid-19 Center yang telah memberikan bantuan pada dia dan rekan-rekannya.
"Pada Pemerintah Kabupaten Kudus, kami juga ucapkan terima kasih atas progam tunjangan kesejahteraan guru swasta (TKGS) senilai Rp 350 ribu perbulan yang masih berjalan lancar sampai saat ini," ujarnya. []