Jakarta - Instrumen dalam investasi sangatlah banyak, salah satu yang paling populer adalah saham. Dalam saham sendiri, terdapat banyak jenis emiten yang dapat kamu investasikan. Semua saham tersebut juga sudah terdaftar dalam BEI (Bursa Efek Indonesia).
Namun memilih suatu saham untuk dijadikan aset investasi tidaklah mudah. Kamu harus melakukan berbagai jenis analisis terhadap saham yang ingin kamu beli. Setelahnya, baru kamu bisa menentukan kapan untuk membeli dan kapan untuk menjualnya.
Untuk menentukan investasimu, kamu bisa menggunakan strategi growth investing. Secara sederhana, strategi growth investing adalah strategi yang menitikberatkan pada potensi perkembangan bisnis. Biasanya investor dengan strategi ini memilih perusahaan-perusahaan baru.
Berikut ini adalah 5 tips dalam memilih investasi berdasarkan strategi growth investing.
1. Histori Pertumbuhan
Earning Per Share (EPS) atau pertumbuhan tiap perusahaan pastinya berbeda-beda dan tergantung pada nilai valuasinya. Jika suatu perusahaan memiliki nilai valuasi kecil, dapat dinilai bahwa perusahaan tersebut memiliki banyak aspek yang bisa ditingkatkan lagi.
2. Proyeksi Pertumbuhan 5 Tahun Mendatang
Kamu juga harus mengukur pertumbuhan suatu emiten untuk 5 tahun mendatang. Hal ini menjadi tolok ukur memilih suatu saham. Jika pertumbuhannya berada di atas rata-rata sektor industri, biasanya perusahaan tersebut dianggap potensial.
3. Profit Margin
Pastinya ketika memilih suatu saham, akan mampu menghasilkan profit yang menguntungkan. Profitabilitas suatu perusahaan, dapat dilihat dari profit marginnya. Seorang investor dengan strategi growth investing akan memilih perusahaan yang mengalami peningkatan terus-menerus.
4. Return on Equity
Retunr on Equity (ROE) menjadi pertimbangan juga dalam memilih saham. ROE yang meningkat juga menjadi salah satu indikator perusahaan yang positif. Itu bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi untuk dipilih.
5. Performa Saham
Selain keempat hal di atas, kamu juga harus memperhatikan performa saham dalam jangka waktu 5 tahun. Perusahaan yang mengalami setidaknya peningkatan 2 kali lipat dalam 5 tahun memiliki performa saham yang bagus.
Itulah tadi 5 hal yang harus diperhatikan oleh investor dalam memilih investasi menggunakan strategi growth investing. Pastikan kamu menganalisis dengan benar dan memperhatikan faktor pendukung lainnya sebelum memilih untuk berinvestasi.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Mengenal Berbagai Risiko Investasi
- Tips Berinvestasi Ala Risk Tolerance
- Kata Anthoni Salim Soal Investasinya di Allo Bank (BBHI)
- 5 Investasi Unik yang Bisa Kamu Lirik di Tahun 2022