5 Fakta Tentang Varian Covid-19 Mu

Penyebaran varian mu yang dikenal dengan nama B.1.621 ini juga tampak melaju cepat.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/iStock)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menetapkan varian SARS-CoV-2 mu sebagai variant of interest. Varian ini pertama kali ditemukan di Kolumbia pada Januari 2021.

"Varian ini menyita perhatian kami karena memiliki beberapa mutasi yang serupa dengan (varian) Beta, dan sebagian (mutasi lainnya serupa dengan) Iota, Delta, Alpha, dan Eta," kata spesialis penyakit menular Dr Paul Cardenas, dilansir dari Science Focus, Kamis, 2 September 2021.

Penyebaran varian mu yang dikenal dengan nama B.1.621 ini juga tampak melaju cepat. Di Ekuador misalnya, varian mu terdeteksi untuk pertama kalinya pada Mei 2021. Setelah beberapa pekan, varian mu berhasil melampaui varian paling umum sebelumnya yang ada di Ekuador.

"Sebagai tambahan, ada wabah kecil akibat varian ini di Spanyol, Prancis, dan Florida di Amerika Serikat," ungkap Dr Cardenas.

Peneliti mengungkapkan, ada lima fakta yang sudah berhasil diketahui mengenai varian Mu.


1. Mutasi

Varian mu memiliki beberapa mutasi pada gen spike-nya. Menurut studi dalam Journal of Medical Virology, sebagian mutasi pada varian mu juga ditemukan pada variant of concern lainnya, dan sebagian mutasi merupakan mutasi baru.

Menurut peneliti di Roma, varian mu tampak memiliki mutasi yang serupa dengan variant of concern Alpha, Beta, dan Gamma. Di sisi lain, European Centre for Disease Prevention and Control mengungkapkan bahwa varian mu memiliki mutasi yang juga dimiliki oleh varian Delta.


2. Jumlah kasus

Menurut Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian mu telah terdeteksi setidaknya di 40 negara di dunia. Sejauh ini, sudah ada 852 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi disebabkan oleh varian mu.

Di Inggris, terdapat 48 kasus Covid-19 akibat varian mu. Sebanyak 44 kasus terdapat di Inggris, dua kasus di Skotlandia, satu kasus di Irlandia Utara, dan satu kasus di Wales.


3. Efektivitas Vaksin

Belum ada cukup data mengenai kemampuan varian Mu dalam menghindari proteksi dari vaksin Covid-19. Menurut studi berbasis laboratorium yang dilakukan di Roma, vaksin dari Pfizer-BioNTech tampak memiliki kemampuan untuk melawan varian Mu.

"Terlepas dari beberapa mutasi pada spike, SARS-CoV-2 B.1.621 dapat dinetralisir oleh antibodi yang dimunculkan oleh vaksin (Pfizer)," ungkap peneliti.

Akan tetapi, studi dalam The Lancet Infectious Diseases mengindikasikan adanya dua kasus Covid-19 akibat varian Mu yang berpotensi dapat luput dari vaksin. Peneliti mengatakan ada beberapa mutasi spike pada varian Mu yang tampak bisa menurunkan netralisasi oleh antibodi.


4. Tingkat Penularan

Ada beberapa studi yang sedang mempelajari varian Mu saat ini. Akan tetapi, studi-studi tersebut masih dalam tahap awal sehingga masih terlalu dini untuk bisa menyimpulkan apakah varian Mu lebih mudah menular atau lebih berat dibandingkan varian lain.

Varian Mu memang belum dikategorikan sebagai variant of concern oleh WHO. Akan tetapi, studi mendapati bahwa mutasi yang ditemukan pada varian Mu tampak berpotensi memiliki dampak sinergis yang beratribusi pada penurunan perlindungan dari vaksin terkait risiko sakit berat, transmisi, dan keparahan penyakit.


5. Gejala

Kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Mu tampak menunjukkan gejala yang serupa dengan kasus Covid-19 lain. Beberapa gejala utama yang mungkin muncul adalah demam, batuk yang terus-menerus, dan perubahan atau hilang indra penciuman atau perasa. Kebanyakan pasien setidaknya mengalami salah satu dari gejala ini. []


Baca Juga: 

Lambda, Varian Covid-19 Jenis Baru

Heboh Surat Swab Positif Covid-19 jadi Bungkus Gorengan

Afrika Selatan Deteksi Varian Baru Virus Corona

Asal Usul Nama Virus Corona








Berita terkait
Mendagri Ingin Data Covid-19 di Daerah Lebih Akurat.
Data yang akurat sangat membantu pemerintah pusat dalam menentukan bagaimana kebijakan level PPKM yang akan diberlakukan.
Benarkah Virus Corona Varian Lambda Lebih Berbahaya?
Virus corona varian Lamnbda sudah menyebar di Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Inggris.
Covid-19 Varian Lambda Diperkirakan Sudah Menyebar di Amerika Latin
WHO klasifikasikan C.37 sebagai Variant of Interest atau varian Lambda kini jadi penyebab sebagian besar infeksi wabah corona baru di Peru
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.