Aceh Barat – Akibat curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menyebabkan ratusan warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Bupati Aceh Barat, Ramli MS mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, telah mendirikan tenda darurat yang di tempati oleh warga yang mengungsi tersebut.
“Kami telah menangani persoalan ini dengan baik dan BPBD Aceh Barat juga telah mendirikan tenda-tenda darurat, untuk ditempati oleh warga yang terkena dampak dari banjir tersebut,” ujar Ramli MS, Kamis, 30 Juli 2020.
Meskipun dalam keadaan banjir, masyarakat tetap harus selalu menjaga kesehatan.
Ramli menambahkan, pihaknya telah mendirikan posko pengungsian tersebut, sebanyak 42 titik yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat, sehingga warga bisa menempatinya untuk sementara waktu.
Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat tetap melakukan pemantauan dan melakukan pendataan di sejumlah lokasi yang terkena banjir, akibat luapan sungai Krueng Woyla dan Sungai Krueng Meurebo.
“Karena kita sekarang sedang ada pandemi, jadi meskipun dalam keadaan banjir, masyarakat tetap harus selalu menjaga kesehatan seperti selalu mencuci tangan. Sehingga bisa mencegah terjadinya penyebaran virus corona” tutur Ramli.
Tambahnya, dirinya mengimbau kepada seluruh kepala desa yang terkena banjir, agar bisa menggunakan dana anggaran bencana yang ada di setiap desa, untuk membantu setiap warga yang terkena bencana alam itu.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Muktaruddin mengatakan,hingga saat sekarang ini ketinggian air sudah mulai turun hingga 40 persen dari hari sebelumnya.
“Total wilayah yang terkena dampak dari banjir akibat luapan Sungai Krueng Woyla dan Sungai Krueng Meurebo di Kabupaten Aceh Barat ini, telah mencapai 12 kecamatan,” katanya. []