300 Ha Lahan dan Hutan di Jawa Timur Terbakar

BPBD Jatim mencatat lahan dan hutan di Kabupaten Banyuwangi dan Nganjuk paling banyak terbakar hingga Agustus ini. Puncak kemarau menjadi penyebab.
Petugas sedang berusaha memadamkan api yang terbakar di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. (Foto: Tagar/Dok BPBA)

Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat hingga pertengahan Agustus 2020 ada 300 hektare (Ha) lahan dan hutan terbakar. Di mana dari jumlah itu yang terbanyak terjadi di Banyuwangi dan Nganjuk.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan dari sekian lahan terbakar di Jatim, titik api yang sering terlihat ada di Banyuwangi dan Nganjuk. 

Pemadaman secara manual tidak mungkin kita berangkat ke ketinggian itu.

"Ada beberapa daerah yang kebakaran hutan dan lahan. Beberapa kali ada di Nganjuk, Banyuwangi," ujar Suban dikonfirmasi, Rabu 19 Agustus 2020.

Suban mengaku tahun ini kebakaran tidak separah pada 2019 yakni 23 ribu hektar yang terbakar dari 1,3 juta HA.

Bahkan tahun kemarin titik api hampir merata tersebar di beberapa daerah di Jatim. Bahkan tujuh gunung nyaris terbakar bersamaan, dengan ketinggian 1000-1500 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Hampir meratanya titik api ini menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman. Apalagi titik api berada di ketinggian yang sulit dijangkau.

"Pemadaman secara manual tidak mungkin kita berangkat ke ketinggian itu. Butuh waktu 6-8 jam perjalanan. Semoga tahun ini ya ada kebakaran, tapi letaknya tidak berada di ketinggian," tegasnya.

Untuk itu, BPBD berharap kebakaran tahun ini tidak menyamai tahun lalu. Meskipun menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD Jatim, Jatim sudah memasuki puncak musim kemarau.

"Semoga tahun ini agak lebih sedikit. Sampai hari ini sudah ada 300-an hektare yang terbakar," tegasnya.

BPBD tidak berani berspekulasi soal kebakaran tahun 2020, apakah bertambah banyak atau tidak. Mengingat bencana tidak bisa diprediksi dan waktu kejadiannya.

"Jadi kita ketahui bersama bahwa kejadian bencana kita tak tahu kapan di mana. Tapi bencana punya siklus. Ada satu tahun seperti banjir di Gresik. Ada yang lima tahun bahkan ratusan tahun seperti Covid-19," terangnya.

Untuk menghadapi kebakaran, BPBD Jatim sudah menyiapkan sejumlah peralatan. Mulai dari mobil tanki air hingga sepeda motor telah disiagakan. Peralatan ini untuk membantu kebakaran hutan dan lahan di wilayah dataran rendah, atau medan yang mudah terjangkau.

"Tapi kalau seperti tahun lalu itu diketinggian 1000-1500 di tebing rasanya kemiringan 60 derajat susah dijangkau. Makanya kemarin pinjam heli dari TNI," pungkasnya.[]

Berita terkait
21 Pegawai Lumbung Pangan Jawa Timur Terinfeksi C-19
Dengan adanya 21 pegawai terinfeksi Covid-19, membuat program Lumbung Pangan Jawa Timur dilakukan secara online.
Masa Depan Barca, Jawaban Koeman Bikin Fans Sedih
Barcelona menghadapi madesu alias masa depan suram. Itu jawaban pelatih Ronald Koeman yang akan menangani Barca. Jawaban yang bikin sedih fans.
Polda Jawa Timur Periksa Istri dan Anak Salim Kancil
Polda Jawa Timur memeriksa istri dan anak almarhum Salim Kancil terkait laporan pencemaran nama baik. Istri dan anak Salim Kancil didampingi LBH.