Jakarta - Barcelona rupanya menghadapi 'madesu' alias masa depan suram. Itu jawaban pelatih Ronald Koeman yang akan menangani Barca. Jawaban yang membuat fans sedih. Era kejayaan Barca memang sudah berakhir. Namun perjalanan Barca berada di padang pasir alias kekeringan prestasi diprediksi hanya beberapa tahun saja.
Koeman berada di posisi yang berbeda dengan pelatih Pep Guardiola yang pernah menjadi rekan tim di Barca. Begitu pula saat Tito Vilanova, Luis Enrique sampai Ernesto Valverde menjadi pelatih tim.
Mereka masih memiliki Lionel Messi yang berada di usia keemasan. Selain itu ada Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Luis Suarez sampai Neymar yang kemudian dilepas ke Paris Saint-Germain. Ini yang menjadikan Barca masih bisa meraih trofi.
Barca sudah tidak lagi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini karena mereka tak ada pemain seperti yang pernah dimiliki sebelumnya
Bagaimana dengan Koeman yang menggantikan Quique Setien? Tidak ada lagi Xavi dan Iniesta. Suarez sudah tak bisa lagi menjadi andalan karena tak lagi muda. Deretan pemain senior seperti Gerard Pique dan Sergio Busquets pun sudah mentok. Mereka hanya menunggu kapan didepak dari Camp Nou.
Pique pun dengan penuh kesadaran siap meninggalkan Barca usai kekalahan 8-2 dari Bayern Munich di perempat final Liga Champions. Ironis karena beredar rumor bila dirinya pernah meminta manajemen untuk tidak membeli Matthijs de Ligt. Pique khawatir kehilangan posisinya bila bek tim nasional Belanda itu didatangkan Barca.
Namun itu hanya sebatas gosip saat sebuah media di Spanyol membuat analisis kegagalan Barca memboyong De Ligt. Meski bersaing ketat dengan Manchester United, namun akhirnya De Ligt memilih bergabung dengan Juventus.
Begitu pula Messi yang memasuki senjakala. Hanya, di usia yang sudah 33, Messi justru menanggung beban lebih berat. Tim Barca di bawah asuhan Valverde maupun Setien sepenuhnya mengandalkan Messi. Meski demikian, itu hal yang wajar dengan gaji Messi yang tertinggi di dunia.
Koeman Datang Saat Barca Menurun
Ya, Koeman yang didatangkan dari Belanda dihadapkan pada skuat yang tak lagi berjaya di kompetisi domestik maupun Liga Champions. Mereka pun mengakhiri musim tanpa gelar. Bahkan Barca harus menanggung malu karena gawang Marc-Andre ter Stegen bisa kebobolan sampai 8 kali dalam satu pertandingan.
Hal yang sulit dibayangkan dari sebuah klub raksasa Eropa dan bahkan dunia. Namun Barca memang sudah memasuki penurunan. "Tidak ada yang abadi," kata Koeman seperti dikutip Football Espana.
Jawaban yang sudah tentu membuat fans bersedih. Bisa jadi, Barca bakal sulit bersaing dengan Real Madrid di musim depan.
"Barca sudah tidak lagi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini karena mereka tak ada pemain seperti yang pernah dimiliki sebelumnya," ucap eks bek Barca pada 1989 sampai 1995 ini.
"Hanya tersisa Pique, Busquets dan Messi. Dan kini ketiganya sudah berusia di atas 30. Itu sudah menjadi hukum alam dan pernah saya alami," kata Koeman lagi.
Koeman pernah menjadi bagian dari dream team alias tim impian Barca yang ditangani Johan Cruyff. Dirinya membawa Blaugrana memenangi La Liga 4 kali berturut-turut. Mereka juga menjadi juara Copa del Rey, Supercopa de Espana.
Puncaknya Barca menjadi juara Liga Champions (saat itu Piala Champion) 1992. Ini untuk kali pertama Barca memenangi trofi kuping lebar. Sukses berlanjut dengan merebut Piala Super Eropa yang sekarang menjadi UEFA Super Cup
Koeman juga menjadi bagian dream team Belanda yang secara gemilang memenangi Piala Eropa 1988. Saat itu, Koeman bersama Frank Rijkaard, Ruud Gullit dan Marco van Basten memainkan total football yang indah dan berujung dengan menjadi juara. Tim Belanda tahun itu memang merupakan puncak dari total football yang mampu menyihir sepak bola dunia dan sukses meraih gelar setelah sebelumnya gagal di final Piala Dunia 1974 dan 1978.
"Saya menjadi bagian The Dream Team Barca dan Belanda 1998 bersama Van Basten, Gullit serta Rijkaard yang menjadi juara Piala Eropa. Tetapi semuanya pun harus berakhir dan Anda harus tahu bagaimana memperbaruinya," kata Koeman.
Meski demikian, Koeman yang menjadi satu-satunya orang yang pernah berada di 3 klub besar Belanda, Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven dan Feyenoord, baik sebagai pemain maupun pelatih ini optimistis Barca bakal mampu kembali bersaing. Hanya, itu butuh waktu beberapa tahun bagi Barca untuk bangkit.
"Kadang Anda harus memahami bisa ingin kembali mendominasi, pertama-tama Anda harus menghabiskan waktu beberapa tahun lebih dulu di padang pasir," tutur dia.
Baca juga:
Juventus Target Duo Barcelona, Suarez dan Griezmann
Barcelona Kalah, Kredibilitas Pelatih Setien Hancur
Koeman hampir dipastikan menjadi pelatih Barca musim depan. Presiden klub Josep Maria Bartomeu menyatakan bila tidak ada halangan, Barca akan ditangani Koeman.
"Kami tahu dia dan pemikiran serta pengalaman dia. Tak hanya itu, dia paham benar filosofi Barca dan gaya bermain. Ini yang menjadi alasan memilih dia," ucap Bartomeu.
Hanya Barca harus membayar kompensasi kepada federasi sepak bola Belanda (KNVB) bila ingin merekrut Koeman. Pasalnya, saat ini dia masih berstatus pelatih tim Oranje. []
