Jakarta – Melalui publikasi riset terbarunya Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menyatakan bahwa tumbuhnya pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada tahun 2021 ditopang oleh 3 lini bisnis utamanya, yaitu pembangunan properti, kesehatan, dan properti sewa.
Dari data per September 2021, pendapatan properti LPKR naik 26,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp 2,99 triliun. Sementara itu, pendapatan kesehatan naik sebesar 46,7 persen yoy menjadi Rp 5,89 triliun dan pendapatan properti sewa naik sebesar 71,2 persen yoy menjadi RP 2,07 triliun.
“Sampai akhir 2021, LPKR diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 13,88 triliun, naik 16 % yoy dari periode 2020 yang sebesar Rp 11,96 triliun,” kata Yasmin dilansir dari beritasatu pada Rabu, 17 November 2021.
- Baca Juga: Dijamin Cepat Kaya! Ikuti Cara Bisnis Sukses Ala Orang China
- Baca Juga: Mau Buka Bisnis Makanan, Sudah Lakukan Cara Ini?
Melalui pernyataannya, Yasmin menjelaskan bahwa bisnis properti LPKR tak henti menunjukkan pertumbuhan dengan pra-penjualan mencapai Rp 3,89 triliun per September 2021, naik 70,7 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya.
Pra-penjualan properti LPKR juga meningkat 71 persen yoy menjadi Rp 3,9 triliun hingga kuartal III 2021, meningkatkan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,3 triliun. Karenanya, Yasmin menambahkan bahwa LPKR mampu membukukan laba bersih setidaknya Rp 79 miliar di tahun 2021.
Sementara itu, CEO LPKR John Riady menyatakan bahwa LPKR optimis akan pendapatannya pada pra-penjualan sebesar Rp 4,2 triliun hingga akhir tahun. Kemantapan ini ditopang oleh segmen rumah tapak karena permintaannya yang tinggi untuk produk rumah tapak di Lippo Village.
“Kami memandang optimis bisnis properti pada tahun 2021. Kami juga memproyeksikan pertumbuhan LPKR pada tahun 2021 mencapai 30 % dibandingkan tahun 2020,” ucap John.
- Baca Juga: 5 Cara Mencari Modal Bisnis yang Mudah
- Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Kreativitas dalam Bisnis
Tak hanya pembangunan property yang dikatakan semakin membaik seiring melonggarnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bisnis properti sewa mal juga mulai meningkat dengan signifikan. LPKR berencana untuk menurunkan diskon sewa mal menjadi sewa penuh tanpa diskon.
Selain itu, rumah sakit juga terus menunjukkan sinyal yang baik dikarenakan meningkatnya perawatan medis non-Covid-19. Pendataan layanan non-Covid-19 sendiri juga sudah membaik hingga ke tingkat 96 persen.
(Rana Maheswari Ummairah)