Yogyakarta - Sambut libur panjang di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta akan diperketat. Setidaknya terdapat 13 titik masuk ke Malioboro yang dilakukan penjagaan.
Libur panjang sendiri akan dimulai sejak tanggal 28 Oktober hingga tanggal 1 November 2020. Oleh karena itu, diprediksi akan banyak perantau yang kembali ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk sekadar berlibur atau pulang kampung.
Baca Juga:
Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan manusia di Malioboro, pihaknya akan melakukan penambahan personel penjagaan.
“Rencananya akan menambah personel yang berjaga di setiap titik pintu masuk. Apalagi pintu masuknya saja ada 13, tidak seperti destinasi wisata yang lain,” kata Ekwanto kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis, 22 Oktober 2020.
Berangkat dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, penumpukan manusia kerap terjadi saat libur panjang. Walaupun di kawasan Malioboro sendiri mempunyai petugas Jogoboro, khawatir semakin kerepotan mengatur pengunjung.
Rencananya akan menambah personel yang berjaga di setiap titik pintu masuk. Apalagi pintu masuknya saja ada 13, tidak seperti destinasi wisata yang lain.
Ekwanto belum bisa memastikan berapa jumlah personel yang bakal diterjunkan untuk melakukan penjagaan saat libur panjang pada minggu depan. Akan tetapi, berdasarkan catatan dari UPT Malioboro personel yang diterjunkan saat long weekend beberapa waktu lalu sebanyak 400 personel. “Mungkin bisa lebih banyak atau setidaknya 400 personel yang dikerahkan,” ucapnya.
Nantinya para petugas yang berjaga di pintu masuk Malioboro harus memastikan jika pengunjung sudah menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah )terkait.
"Kami akan koordinasi dengan sejumlah OPD terkait. Baru akan terealisasi melalui instruksi Pak Wakil Walikota Yogyakarkarta mungkin akhir Minggu ini akan dilakukan rapat,” ujarnya.
Baca Juga:
Personel yang terlibat diantaranya petugas Dishub Kota Yogyakarta yang bertugas mengurai lalu lintas, dari kecamatan dan linmas setempat untuk membantu penjagaan di sirip-sirip. Ada juga dari unsur TNI Polri.
Pihaknya juga mengimbau agar pengunjung maupun wisatawan yang datang ke Malioboro untuk senantiasa mendata kedatangan mereka dengan melakukan scanning QR code yang terdapat di tiap-tiap zona yang ada di Malioboro. "Upaya scanning QR code masih dilakukan. Namun untuk pemeriksaan suhu tubuh melalui thermo gun memang tidak lagi dilakukan,” katanya. []