Makassar - Petugas gabungan dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Bea Cukai kembali menggagalkan pengiriman Face Mask (Masker) kesehatan ke luar negeri melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu 4 Maret 2020. Polisi sebut, masker kesehatan ini rencananya akan dikirim ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Augustinus Berlianto Pangaribuan saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pengungkapan ini petugas berhasil menggagalkan pengiriman masker ke Malaysia, sebanyak 11 karton yang berisi 92 Kg.
Barang cargo siap kirim sebanyak 11 karton dengan berat 92 Kg yang berisi Masker.
"Iya betul. Kami gagalkan pengiriman masker ke Kuala Lumpur, Negara Malaysia, atas kerjasama dengan Bea Cukai di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel," kata Augustinus, saat dikonfirmasi Tagar, Rabu 4 Maret 2020.
Masker kesehatan ini berhasil digagalkan saat tengah dimasukkan kedalam cargo Bandara Sultan Hasanuddin. Aktivitas ini termonitor oleh petugas Bea Cukai sehingga langsung dicegat dan ditahan pengirimannya. Kemudian, petugas Bea Cukai langsung berkoordinasi dengan Tim Polda Sulsel.
"Barang cargo siap kirim sebanyak 11 karton dengan berat 92 Kg yang berisi Masker. Ini juga sudah diamankan di Mapolda Sulsel untuk penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, pembatalan pengiriman masker kesehatan ke Negeri Jiran ini dilakukan karena Sulsel juga mengalami kelangkaan.
Sejumlah toko atau apotek di Kota Makassar, sudah tidak menjual lagi masker karena habis. Sedangkan, warga terus mencari masker itu setelah diumumkannya dua warga positif corona di Indonesia.
"Kami tarik dan batalkan pengirimannya, sebagai langkah penindakan atas terjadinya kelangkaan masker di Sulsel dan Kota Makassar pada khususnya," terangnya.
Kedepannya, Polisi dan Bea Cukai akan semakin memperketat pengawasan terhadap pengiriman masker ke luar wilayah Sulawesi Selatan. "Tidak hanya masker, kami juga akan pantau pengiriman sanitizer, jangan sampai ada yang dikirim dalam jumlah bersar," ujarnya. []