MyPertamina, Tak Ada Lagi Si Kaya Mobil Banyak Nyedot BBM Bersubsidi Luar Biasa

Beli BBM bersubsidi harus daftar dulu di MyPertamina akan menggusur si kaya banyak mobil yang selama ini nyedot BBM bersubsidi luar biasa.
MyPertamina, Tak Ada Lagi Si Kaya Mobil Banyak Nyedot BBM Bersubsidi Luar Biasa. (Foto: Tagar/Klikaktuar)

TAGAR.id, Jakarta - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagas Pujilaksono mendukung pemakaian aplikasi MyPertamina dalam pembelian BBM bersubsidi.

Sistem yang dibangun Pertamina, kata Bagas dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Jumat, 1 Juli 2022, akan membuat tak ada lagi, "Si kaya mobilnya banyak, nyedot BBM bersubsidi luar biasa." 

Sedang si miskin yang seharusnya menjadi sasaran BBM bersubsidi, malah tidak pernah beli BBM bersubsidi, karena ke mana-mana jalan kaki atau naik sepeda. Begitu kata Bagas.

BACA JUGA Begini Cara Daftar BBM Subsidi Melalui MyPertamina

"Sangat simpel dan efektif, karena volume BBM bersubsidi diketahui dan tingkat kemampuan ekonomi si pembeli juga terdata dengan baik," ujar Bagas.

Bagas mengatakan adalah amanah Undang-Undang jelas menyebutkan, bahwa negara wajib menyediakan BBM murah untuk rakyatnya. 

Cara yang dipakai pemerintah hingga hari ini adalah memberi subsidi BBM, agar harganya murah, kata Bagas.


Sangat simpel dan efektif, karena volume BBM bersubsidi diketahui dan tingkat kemampuan ekonomi si pembeli juga terdata dengan baik.


Bagas menceritakan pengalamannya, ketika ia di dalam tim percepatan energi terbarukan, Kementerian ESDM, tahun 2012-2014, tidak ada data riil yang menunjukkan, berapa banyak BBM bersubsidi yang terjual.

"Akibatnya, uang negara yang dibayarkan untuk subsidi BBM, besar kemungkinannya, terlalu banyak. Angka penjualan BBM bersubsidi kala itu fuzzy. Diperparah keadaannya ketika subsidi BBM tidak tepat sasaran dan tidak efektif," ujarnya.

BACA JUGA: Cara Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina

Sebagai gambaran, kata Bagas, subsidi BBM pada hari keagamaan, dari H-10 sampai H+10, negara kala itu, bayar subsidi BBM di kisaran angka 150 trilyun. 

"Subsidi BBM harus tepat sasaran," kata Bagas, "artinya volume penjualan BBM bersubsidi harus diketahui dengan jelas dan sasarannya tepat. Ada dua hal yang harus dikendalikan pemerintah yaitu volume dan sasaran."

Menurut Bagas, banyak hal mendasar yang harus segera dibenahi di sektor energi. 

"Saya mendukung langkah pemerintah mengurangi atau memangkas subsidi di sektor energi, karena nature-nya pemborosan dan tidak tepat sasaran," tuturnya.

Sebelumnya, Pertamina mengumumkan mulai 1 Juli 2022 pembeli pertalite dan solar bersubsidi harus mendaftarkan diri di MyPertamina.

Kebijakan itu ditempuh untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran. []

Berita terkait
Cara Mudah Download Aplikasi Mypertamina
Adapun pendaftaran dilakukan melalui website MyPertamina, yaitu subsidi tepat mypertamina.id yang akan dibuka per 1 Juli 2022.
Pertamina Wajibkan Pembelian BBM Bersubsidi Lewat Aplikasi MyPertamina
PT Pertamina (PERSERO) berinovasi melakukan uji coba penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite lewat aplikasi MyPertamina.
2 Anak Usaha Pertamina Akan Melantai ke Bursa Efek Indonesia
Tercatat, Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan melantai ke BEI.