Zakir Naik, Tokoh Agama Kontroversial dari India

Zakir Naik penceramah tersohor dicekal di negara asalnya, India karena diduga terkait dengan terorisme. Teranyar, ia mendiskreditkan etnis Malaysia
Penceramah kontroversial asal India Zakir Naik. (Foto: thesta.com.my)

Jakarta - Zakir Naik merupakan seorang doktor sekaligus mubalig dan dai yang terkenal dengan kemampuan penguasaan retorika agama. Kendati demikian, ceramah yang ia sampaikan dianggap sumber kontroversi bagi masyarakat.

Sebagai dai, Zakir kerap memberikan ceramah-ceramah di berbagai negara. Ceramahnya khas mengambil tema perbandingan antar agama dan pemurnian agama dari hal-hal yang dianggapnya sebagai bid’ah. 

Hal tersebut yang membuat Zakir dicekal datang ke sejumlah negara karena ceramahnya dianggap radikal dan mengandung hasutan. 

Pada saat menyiarkan agama Islam, ia dikenal kerap mengundang warga nonmuslim di berbagai negara untuk melakukan komparasi antar agama.

Dinilai meresahkan, sejak tahun 2012 pemerintah India melarang khotbah Zakir Naik di Peace TV. Ceramah yang dilakukan Zakir Naik disebut telah menginspirasi banyak aktivis al-Qaeda untuk berjihad. 

Bahkan penyerangan teror di Dhaka, Bangladesh, pada 1 Juli 2016 yang menewaskan puluhan orang diduga akibat terpengaruh ceramah Zakir Naik. Sejumlah yayasan milik Zakir juga digerebek dan disegel.

Baca juga: Jusuf Kalla Soroti Kata Syariah versi Ijtima Ulama

Di Inggris mantan Perdana Menteri Britania Raya Theresa May sempat menerbitkan larangan kepada Zakir untuk memasuki wilayah Inggris Raya dan Kanada. 

Sebab, cap kontroversial sudah kadung melekat pada bibir Zakir Naik, yang kerap mendiskreditkan etnis dan agama lain melalui dakwahnya. Beberapa negara barat juga melarang kedatangnya dengan alasan yang tidak jauh berbeda.

Meneruskan catatan The Times of India, pada 20 Juli 2017 otoritas Imigrasi pemerintah India mencabut paspor Zakir Naik atas dugaan terorisme. Dugaan ini menguat, usai ceramah-ceramah Zakir Naik beredar dan berisi menghasut kaum muda untuk melakukan aksi teror.

Ia ditetapkan sebagai buronan atas dugaan pendaaan aksi terorisme. Kepolisian India juga menuding organisasi milik Zakir Naik ikut dalam upaya meradikalkan para pemuda.

Zakir Naik diusir dari India sejak 13 Mei 2016. Negara pelahir film Bollywood itu juga mengajukan permohonan Red Notice kepada Interpol untuk Zakir Naik sebagai buronan.

Tidak diterima di tempat lahir, Zakir Naik diketahui kerap bepergian ke Arab Saudi, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya Zakir memilih bermukim di Malaysia.

Otoritas Negeri Jiran memastikan pada tahun 2017, Zakir Naik memiliki status permanent residence (PR) di Malaysia. Status ini didapat Zakir Naik sejak 2012.

Baca juga: Pernusa: Rizieq Shihab Sangat Wahabi

Teranyar, penceramah kondang asal India ini kembali menjadi sorotan. Zakir juga dikecam terkait komentarnya yang membandingkan warga Hindu di Malaysia dengan warga muslim di India.  

Zakir mengatakan bahwa warga Hindu di Malaysia menikmati lebih dari 100 persen hak-hak dibandingkan warga muslim di India. Dia juga menyebut bahwa warga Hindu di Malaysia lebih loyal kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi daripada PM Malaysia Mahathir Mohamad.

Selain itu ia menyatakan, warga China Malaysia sebagai "Tamu Lama" di Malaysia. Akibat pernyataanya ini, beragam pihak turut mengecam. Bahkan Putri Sulung PM malaysia Mahathir Mohamad, Marina Mahathir ikut bersuara.

"Itu (China Malaysia) banyak keluarga saya, memangnya siapa Anda (Zakir) memberitahu kami soal itu?" tulis Marina dalam cuitannya yang dilansir media Malaysia, The Star, Kamis, 15 Agustus 2019.

Dilahirkan di Mumbai 18 Oktober 1965, Zakir Abdul Karim Naik sebenarnya adalah seorang Sarjana Kedokteran dan bedah, lulusan Universitas Mumbai, India. Namun semenjak tahun 1991, Zakir Naik lebih memilih berfokus pada kegiatan dakwah. 

Namanya mulai diperbincangkan dunia ketika dia berdebat dengan Dr. William Campbell pada tahun 2000. Zakir Naik terbang ke Chicago, Amerika Serikat, untuk mematahkan teori yang menyatakan Al Quran memiliki 30 kesalahan dibanding ilmu pengetahuan.

Salah satu dari kesalahan Al Quran menurut William Campbell adalah teori mengenai siklus air. 

Namun, Zakir Naik membantah pernyataan tersebut dengan mengutip surat An-Nur ayat 43. Surah ini menjelaskan mengenai siklus air mulai dari turunnya hujan, hingga proses penguapan yang ada di langit.

Melalui media internet maupun rekaman video, ceramah Zakir Naik justru disambut sejumlah umat muslim di Indonesia. Ia pernah diundang bersafari dakwah selama 10 hari di  Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Jakarta, dan Makassar.

Pada tahun 2017 lalu, dia sempat diterima Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di rumah dinas Wapres di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan ini dalam kapasitas Kalla sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia.

Selama pertemuan tersebut Kalla justru mendengarkan kisah Zakir yang ditolak sejumlah negara saat ingin menyampaikan ceramah. Foto pertemuan itu sempat diunggah akun Instagram @wakilpresiden. Namun belakangan, foto tersebut dihapus. 


Berita terkait
Wahabi vs Islam Nusantara dalam Pandangan NU
Belakangan ini sering muncul istilah Wahabi di masyarakat, tetapi kelompok yang dilabeli sebagai pengusung aliran Wahabi.
Sejarah Awal Masuknya Islam di Aceh
Membicarakan sejarah awal masuknya Islam ke Nusantara tidak terlepas dari provinsi paling barat di Indonesia, Aceh.
Situs Sejarah Kerajaan Islam yang Terlupakan di Aceh
Menguak peradaban Islam di balik berbagai situs sejarah yang terbengkalai di kawasan Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.