Jakarta - Yenny Wahid belakangan ini disebut-sebut bakal jadi Menteri Sosial dalam pemerintahan Jokowi di periode ke II. Hal itu tentunya menjadi perhatian masyarakat, khususnya bagi warga Nahdliyin.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, Yenny Wahid memang pantas mengemban posisi menteri periode 2019-2024 mendatang.
"Saya pikir Yenny Wahid lebih cocok sebagai Menteri Agama ketimbang Mensos (menteri sosial)," kata Wasisto kepada Tagar, Kamis, 4 Juli 2019.
Wasisto menyebutkan hal demikian karena melihat latar belakang pemilik nama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh Wahid itu yang aktif di dalam lintas keagamaan.
"Pengalaman aktivitas beliau yang banyak berkecimpung di dialog lintas iman dan kampanye toleransi itu dibutuhkan dalam menjembatani hubungan harmoni antar umat," ucap dia.
Dunia politik Indonesia bukan hal yang asing lagi bagi anak kedua Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur itu. Yenny sudah terlibat di pemerintahan sejak sang ayah terpilih menjadi presiden RI keempat.
Perempuan kelahiran 29 Oktober 1974 itu selalu mendampingi Gus Dur kemana saja, dengan posisi jabatan sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Perempuan yang lahir di Jombang Jawa Timur itu membuktikan sebagai sosok yang cerdas dan pandai. Terlihat saat Yenny memperoleh gelar Master's in Public Administration dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.
Menuntaskan perkuliahannya di Harvard, Amerika Serikat pada 2004, ia langsung mengabdi sebagai direktur Wahid Institute yang saat itu baru berdiri. Hingga kini masih menduduki jabatan tersebut.
Bermodalkan gelar dan posisi jabatan yang pernah diembannya, semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Yenny sempat mengabdi sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik dan aktif sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa.
Yenny menjadi salah satu tokoh yang cukup diperhitungkan dalam dunia politik Indonesia. Bagaimana tidak, dia kerap kali dianggap memiliki pengaruh kuat di antara kaum termarjinalisasi melalui kiprahnya di Wahid Foundation.
Yenny juga sebagai salah satu figur paling berpengaruh di kalangan warga Nahdliyin, tak terkecuali kaum Gusdurian atau pengikut Gus Dur. Sosoknya bisa membawa suasana damai di dalam dunia politik sekarang ini.
Dia juga diyakini sebagai tokoh yang memiliki basis massa yang banyak, khususnya kelompok Islam moderat seperti Nahdlatul Ulama (NU). Bisa dilihat saat Pilpres 2019 lalu, Yenny dapat mempengaruhi warga Nahdliyin dalam menentukan pilihan terhadap dua pasangan capres di Pilpres 2019. []
Baca juga:
- Angela Tanoesoedibjo, Anak Hary Tanoe Jadi Menteri?
- Setelah Puan, Prananda Prabowo Berpeluang Jadi Menteri
