Jakarta - Pasokan obat Remdesivir di Amerika dilaporkan sudah melebihi permintaan, harganya kini Rp 45 juta untuk paket pengobatan selama lima hari. Artinya, setiap pasien harus merogoh kocek senilai Rp 9 juta sehari untuk mengobati virus corona itu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS kabarnya telah memperbarui izin penggunaan daruratnya untuk obat jenis Antiviral Covifar itu. Mulai Kamis, 1 Oktober 2020, perusahaan biofarmasi Gilead (pembuat remdesivir, red) akan bertanggung jawab atas distribusi obat tersebut di Negeri Paman Sam.
“Pasokan Remdesivir sekarang melebihi permintaan dan tidak perlu bagi pemerintah federal untuk mengawasi alokasi,” ujar Dr. John Redd, seorang pejabat di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, dilansir CNN, Jumat, 2 Oktober 2020.
Gilead mengatakan dalam rilis persnya, perusahaan tersebut sudah mampu memenuhi permintaan secara real time untuk ketersediaan obat tersebut. Gilead, memproduksi Remdesivir yang dijual dengan nama merek Veklury di Amerika Serikat.
Rilis tersebut juga mencatat bahwa Amerisource Bergen akan terus menjadi distributor tunggal Remdesivir di AS hingga akhir tahun ini. Agen ini akan menjual produk tersebut langsung ke rumah sakit. Biayanya sekitar $ 3.200 (setara Rp 45 juta) untuk kursus pengobatan lima hari.
"Kami merasa sangat yakin dalam peningkatan pasokan dan itulah yang telah kami kerjakan sepanjang tahun," kata Johanna Mercier, kepala pejabat komersial Gilead Sciences.
Sebagaimana diketahui, perusahaan farmasi dunia tengah berlomba-lomba menciptakan obat untuk meredakan pandemi global ini. Gilead Sciences dan DisCoVeRy, merupakan dua biofarmasi teratas yang selesai uji klinis fase 3. Hasil lebih memuaskan ditunjukkan pasien dengan terapi remdesivir dibandingkan dengan pasien yang menerima plasebo.
"Pada akhir tahun kami akan memiliki lebih dari 2 juta kursus pengobatan yang tersedia. Kami merasa sangat yakin bahwa, bahkan jika terjadi lonjakan epidemi, kami dapat mengatasinya," ujarnya.
Sementara itu di Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk akan menjual obat Remdesivir untuk pasien Covid-19 seharga Rp 3 juta. Berbeda dengan Amerika yang menggunakan jasa Gilead Sciences, obat yang diimpor Indonesia justru dibuat oleh perusahaan farmasi India, Hetero.
"Mulai hari ini barang sudah siap dan dipasarkan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui jaringan pemasangan dan distribusi dari Kalbe. Mengenai harga saat ini sekitar Rp3 juta," kata Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius.[]