WHO: Vaksin Corona Segera Diuji Coba ke Manusia

Dirjen WHO memastikan vaksin virus corona bakal segera diujicoba ke manusia pada hari ke-60 setelah Cina berbagi data urutan genetik.
Ilustrasi penelitian vaksin.(Foto: Antara/Moch Asim)

Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memastikan vaksin untuk menanggulangi virus corona (Covid-19) yang dirancang sejumlah peneliti di beberapa negara, bakal mulai diujicobakan untuk pertama kali ke manusia pada hari ke-60 setelah Pemerintah Cina berbagi data urutan genetik (genetic sequencing) virus ke pihak lain.

"Ini adalah pencapaian yang luar biasa," kata Ghebreyesus dalam sesi pengarahan harian di markas WHO, Rabu, 18 Maret, dikutip Tagar dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 19 Maret 2020.

Ghebreyesus menjelaskan, pihaknya di WHO bersama peneliti masih berupaya mempelajari dan berusaha menemukan obat untuk Covid-19. Para peneliti berasal dari negara-negara mitra badan kesehatan dunia PBB itu.

"WHO bersama mitra menjalankan rangkaian riset di sejumlah negara dan mencoba membandingkan hasil satu sama lain. Penelitian skala internasional ini dirancang menghimpun informasi dan data dalam jumlah besar demi menunjukkkan pengobatan seperti apa yang paling efektif. Kami menyebut langkah ini sebagai wujud solidaritas dalam melakukan uji coba (solidarity trial)," kata Ghebreyesus.

Sejumlah negara telah menyatakan kesiapan ikut aksi tersebut, di antaranya Argentina, Bahrain, Kanada, Prancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand. "Saya yakin akan ada lebih banyak negara yang akan bergabung," ujar dia.

Peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan dan Kedokteran China, lembaga yang berada di bawah Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), pada Selasa, 17 Maret 2020, telah menerima izin dari pemerintah untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 pada pekan ini. Uji coba itu akan dilakukan oleh pihak akademi bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Hong Kong, CanSino Biologics.

Sementara itu, peneliti di Amerika Serikat, pada Senin, 16 Maret, mengumumkan uji klinis vaksin COVID-19 telah dilakukan untuk pertama kali ke manusia. Vaksin yang dianggap berpotensi mencegah penularan COVID-19 itu dikembangkan oleh Institut untuk Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS serta perusahaan bioteknologi Moderna.

Berdasar data dari laman Worldometers yang merupakan situs penyedia jasa statistik independen, wabah virus corona (Covid-19) dilaporkan telah memakan korban meninggal dunia hingga sebanyak 8,908 jiwa. Dalam skala global, virus mematikan ini telah menjangkit di sebanyak 152 negara dengan jumlah pasien positif sebanyak 1216,822 kasus dan pasien sembuh sebanyak 84,383 orang.

Sementara di Indonesia, hingga Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif virus corona di Tanah Air telah menyentuh angka 227 orang, dengan jumlah meninggal dunia 19 orang dan pasien sembuh sejumlah 11 orang.

Baca juga: Daftar 152 Negara Terjangkit Virus Corona

Sejumlah negara teleh memberlakukan opsi karantina wilayah alias lockdown demi memutus rantai penularan virus corona (Covid-19). Sementara sejumlah ilmuwan dari berbagai belahan dunia tengah berlomba-lomba melakukan riset dan memproduksi vaksin dari penyakit baru yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina, pada akhir tahun 2019 lalu ini. []

Berita terkait
Pasien Positif Corona di Indonesia Melonjak Jadi 227
Pemerintah kembali mengumumkan lonjakan jumlah pasien positif corona di Indonesia menjadi sebanyak 227 orang.
Atta Halilintar dan 5 Artis Indonesia Donasi Corona
Atta Halilintar dan sejumlah artis turut andil membantu pencegahan dan penanganan penularan virus corona (Covid-19) dengan menggalang donasi.
DPR Minta Pemerintah Tegas Soal Social Distancing
Martin Manurung meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas terkait social distancing.