WHO Sebut 40 Juta Anak di Dunia Terancam Kena Campak

Terjadi kemunduran yang signifikan dalam upaya global memberantas penyakit yang sangat menular itu di seluruh dunia
Seorang anak mendapatkan vaksin campak dalam program vaksinasi yang dijalankan oleh gerakan Dokter Tanpa Batas (MSF) di Likasa, Mongala, Kongo, pada 3 Maret 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Hereward Holland)

TAGAR.id, Jenewa, Swiss - Lebih dari 40 juta anak-anak di dunia tidak mendapat vaksinasi campak tahun 2021 lalu.

Akibatnya, terjadi kemunduran yang signifikan dalam upaya global memberantas penyakit yang sangat menular itu di seluruh dunia.

Demikian laporan bersama Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) yang disampaikan pada Rabu, 23 November 2022.

Kampanye vaksinasi di beberapa negara terganggu akibat pembatasan terhadap pandemi Covid-19. Cakupan vaksinasi global untuk mencegah campak (MCV) turun dari 86 persen pada 2019 menjadi 81 persen pada 2021, capaian terendah sejak 2008.

Kini, hampir semua dari 40 juta anak yang tidak mendapat dosis pertama atau kedua MCV “sangat rentan terhadap ancaman campak yang terus meningkat,” laporan itu memperingatkan.

“Paradoks pandemi adalah sementara vaksin melawan Covid-19 dikembangkan dalam waktu singkat dan digunakan dalam kampanye vaksinasi terbesar dalam sejarah, program imunisasi rutin sangat terganggu. Jutaan anak tidak mendapat vaksinasi yang menyelamatkan nyawa dari penyakit mematikan seperti campak,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah pernyataan.

anak antre vaksin cacar di zimbabweSejumlah anak antre giliran untuk mendapatkan vaksin campak di sebuah lokasi pemberian vaksin di Provinsi Manicaland, Zimbabwe. (Foto: voaindonesia.com/Twitter/@WHO_Zimbabwe)

“Rekor jumlah anak yang belum lengkap diimunisasi dan rentan terinfeksi campak menunjukkan kerusakan parah dalam sistem imunisasi selama pandemi COVID-19,” kata Direktur CDC AS, Rochelle P. Walensky.

Tahun lalu, sekitar 9 juta kasus campak dilaporkan terjadi di seluruh dunia, dengan jumlah kematian mencapai 128.000. Dalam dua dekade terakhir, kampanye MCV yang sukses telah membantu mencegah sekitar 56 juta kematian secara global, menurut WHO. Sepuluh negara di Asia dan Afrika –India, Somalia, Yaman, Zimbabwe, Nigeria, Liberia, Pakistan, Ethiopia, Afghanistan, dan Kongo– mencatat kasus campak dan kematian tertinggi di dunia.

Upaya mencegah penularan Covid-19 juga telah mengganggu kampanye imunisasi polio. Virus menular ini menyebabkan kelumpuhan permanen di kalangan anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Polio telah diberantas di dunia kecuali di Afghanistan dan Pakistan di mana upaya imunisasi terhambat masalah keamanan dan terbatasnya kesadaran publik. (ka/em)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Di tengah Corona, 117 Juta Bocah Terancam Campak
Jutaan anak-anak di seluruh dunia berisiko terkena campak karena adanya pembatasan vaksinasi menyusul pandemi virus corona Covid-19