WHO Minta ASEAN Jangan Lelet Tangani Virus Covid-19

WHO minta negara-negara ASEAN lebih agresif dalam penanganan virus corona Covid-19.
Ilustrasi: Minggu, 9 Februari 2020, dokter memindai paru-paru pasien di RS yang dibangun untuk pasien virus corona di Provinsi Hubei, China. (Foto: washingtontimes.com/Gao Xiang / Xinhua via AP)

New Delhi - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara ASEAN lebih agresif dalam penanganan penyebaran virus corona Covid-19 yang begitu masif. Infeksi virus corona yang melonjak cepat memaksa beberapa negara melakukan langkah-langkah drastis mulai dari penutupan perbatasan untuk mencegah masuknya warga asing, pemberlakukan jam malam, penutupan sekolah, serta pembatalan kegiatan olahraga.

"Kita harus segera meningkatkan segala daya upaya untuk pencegahan virus menginfeksi lebih banyak orang," kata Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Rabu, 18 Maret 2020.

Kita harus berbuat lebih banyak dan segera.

Singh menambahkan, banyaknya kasus terinfeksi yang terkonfirmasi mengindikasikan pengawasan yang berjalan efektif. Namun WHO meminta negara-negara khususnya ASEAN bisa lebih agresif untuk mencegah banyak masyarakat yang terpapar. “ Kita harus berbuat lebih banyak, dan segera” tuturnya.

Ilustrasi Covid-19Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. (Foto: tudublin.ie)

Baca Juga: Prancis Terbuka Diundur karena Pandemi Covid-19

Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, Malaysia memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara dengan 673 kasus. Mulai Senin lalu, Negeri Jiran ini memberlakukan larangan bepergian ke luar negeri. Banyak yang mengait-ngaitkan banyaknya korban terinfeksi virus corona dengan takbir akbar yang dilakukan bulan lalu, dihadiri lebih dari 20 ribu orang.

Singh mengatakan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain (social distancing) dapat secara substansial mengurangi penularan virus.

Sejak pertama kali virus terdeteksi di kota Hunan, Provinsi Hubei, China pada akhir Desember, 7.408 orang telah meninggal di seluruh dunia, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber resmi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan lebih dari 180.000 kasus telah dikonfirmasi secara global.

Militer ChinaPesawat milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang mengangkut prajurit militer dan peralatan medis tiba di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Minggu, 2 Februari 2020. (Foto: Antara/HO-Xinhua/mii/Xinhua)

Kami sangat khawatir baik dengan tingkat penyebaran dan keparahan maupun tingkat kelambanan penanganan.

Sebelumnya WHO, Rabu, 11 Maret 2020, menyatakan virus Covid-19 sebagai pandemi, yang berarti wabah itu menyebar luas ke seluruh dunia. Badan PBB itu menambahkan bahwa Italia dan Iran kini berada di garis depan penyakit tersebut, dan sejumlah negara lainnya akan menyusul.

"Kami sangat khawatir baik dengan tingkat penyebaran dan keparahan maupun tingkat kelambanan untuk menangani virus corona. Dengan demikian kami menilai bahwa Covid-19 dapat diketegorikan sebagai pandemik," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers, Rabu, 11 Maret 2020.

Simak Pula: Amerika Serikat Uji Coba Vaksin COVID-19

Ia mendesak masyarakat dunia agar menggandakan upaya untuk membendung wabah tersebut. Langkah agresif, katanya, masih mampu berperan besar dalam membatasi pandemi.

Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, menyebutkan situasi di Iran "sangat serius" dan badan tersebut ingin melihat pengawasan yang lebih serta pengobatan ekstra bagi mereka yang terdampak.[]

(Windy Swastika)

Berita terkait
WHO Sebut Wabah Covid-19 Menyebar ke Seluruh Dunia
Wabah virus corona, Covid-19, disebut oleh WHO sudah menyebar ke seluruh dunia dengan Italia dan Iran sekarang ada di garis depan penyebaran virus
Isu Dunia Tenggelam karena Corona
Akibat virus Corona atau Covid-19 telah merebak di sejumlah negara, membuat sejumlah isu di dunia tenggelam.
Mirip Corona, Film Contagion Ceritakan Virus MEV-1
film Contagion mengisahkan kematian Beth Emhoff usai melakukan kunjungan bisnis ke Tiongkok disebabkan virus MEV-1.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).