Jakarta - Unsur-unsur kriminal, menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB), menyamar sebagai perwakilan WHO. Untuk itulah WHO merekomendasikan jika dihubungi oleh seseorang atau organisasi yang mengaku berasal dari WHO, maka harus melakukan verifikasi keaslian yang mengaku sebagai perwakilan WHO.
Sampai Sabtu, 29 Februari 2020, laporan WHO menunjukkan kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi secara global di 53 negara sebanyak 85.403 dengan 2.924 kematian. Kasus di China sendiri mencapai 79.394 dengan 2.838 kematian. Di luar China kasus infeksi virus corona mencapai 6.009 dengan 86 kematian.
Contoh perilaku yang mencurigakan, yaitu meminta informasi masuk, mengirim lampiran email tanpa diminta, mengarahkan orang ke situs web selain www.who.int, dan meminta sumbangan langsung ke rencana tanggap darurat atau pendanaan.
WHO dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan hal-hal tsb., dan memperingatkan bahwa penipuan dapat datang dalam bentuk email, situs web, panggilan telepon, pesan teks, dan bahkan pesan faks.
E-mail berbahaya yang dikirim oleh scammers dikenal sebagai email "phishing". Mereka tampaknya berasal dari WHO, dan meminta informasi sensitif, seperti nama pengguna dan kata sandi. Selanjutnya meminta pengguna untuk mengklik tautan yang mencurigakan, dan membuka lampiran berbahaya. Mengikuti instruksi ini memungkinkan penjahat untuk menginstal perangkat lunak yang dapat memberi mereka akses ke atau merusak komputer.
Cari informasi resmi. Karena banyak akun media sosial berbagi informasi tentang COVID-19, Kepala WHO, Tedros Adhanon Ghebreyesus, menyerukan kepada publik untuk mencari sumber resmi (seperti Situs Web WHO) untuk mencari tahu bagaimana melindungi diri sendiri, orang yang dicintai, dan masyarakat setempat. Situs web WHO memiliki informasi ahli yang komprehensif, diperbarui secara berkala dan resmi tentang virus.
Dalam sebuah Tweet yang dipublikasikan pada hari Sabtu, Tedros mengakui kegelisahan yang dirasakan banyak orang tentang COVID-19, dan menekankan pentingnya persiapan, dan merencanakan bagaimana tetap aman di tempat kerja, sekolah atau tempat ibadah (Sumber: who.int). []