WhatsApp Terbaru Data Pribadi Mudah Diretas Hacker

Dalam WhatsApp terbaru terdapat bug dan celah keamanan yang memungkinkan seorang penjahat siber bisa mengakses data pribadi.
WhatsApp. (Foto: Reuters)

Jakarta - Pembaruan aplikasi WhatsApp terbaru sangat rentan disusupi hacker. Dalam WhatsApp terbaru terdapat bug dan celah keamanan yang memungkinkan seorang penjahat siber bisa mengakses data pribadi pengguna aplikasi percakapan instan tersebut.

Celah keamanan ini ditemukan oleh seorang ahli siber dari PerimeterX Gal Weizman. Dia menemukan sebuah bug WhatsApp yang memungkinkan hacker atau penjahat siber mengakses file komputer penggunanya. Pengguna WhatsApp yang memiliki iPhone didesak untuk segera memperbarui aplikasi untuk bertahan melawan serangan siber tersebut

Dikutip dari The Sun, Jumat, 7 Februari 2020, bug itu memungkinkan peretas untuk melakukan serangkaian manuver pintar untuk membaca file di PC atau Mac pribadi. Bug juga mempengaruhi pemilik iPhone yang menghubungkan handset mereka ke komputer menggunakan WhatsApp Desktop.

Aplikasi populer besutan Facebook itu memang memungkinkan pengguna mengobrol dengan teman atau kolega di PC atau Mac yang ditautkan ke ponselnya. Weizman menemukan bug itu dapat menggunakan JavaScript untuk mengakses file pribadi komputer siapa pun mencakup dokumen, foto, atau video sensitif.

Serangan itu melibatkan pemalsuan tautan berbahaya yang terlihat seperti situs web asli dan aman di dalam WhatsApp. Namun, apabila pengguna mengklik salah satu tautan, akan memungkinkan peretas untuk membaca file dari komputer.

Facebook memuji aplikasi pengiriman pesan itu sebagai aplikasi yang sangat aman, tapi bug terbaru ini meragukan klaim tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara WhatsApp mengatakan, "Kami secara teratur bekerja dengan para peneliti keamanan terkemuka untuk tetap berada di depan dari potensi ancaman bagi pengguna kami.”

Dalam kasus ini, WhatsApp memperbaiki masalah yang secara teori dapat mempengaruhi pengguna iPhone jika mengklik tautan jahat saat menggunakan WhatsApp di desktop mereka. "Bug segera diperbaiki dan telah diterapkan sejak pertengahan Desember,” kata WhatsApp.

Untuk menghindari hack WhatsApp semacam ini, WhatsApp memperbaiki bug pada Desember lalu, jadi penting untuk memperbarui aplikasi ke versi terbaru. Segera perbarui aplikasi WhatsApp di iPhone dan juga WhatsApp Desktop di komputer.

Pendiri Telegram Sebut WhatsApp Berbahaya

Sebelumnya, pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengatakan aplikasi berbagi pesan WhatsApp berbahaya, mudah diretas oleh hacker.

Pernyataan tersebut keluar dari mulut Pavel menyusul diretasnya ponsel orang terkaya di dunia, Jeff Bezos melalui file video yang dikirim melalui WhatsApp.

Dikutip dari blog pribadinya dalam artikel yang berjudul Why Using WhatsApp Is Dangerous, Senin, 3 Februari 2020, Durov berpendapat bahwa kebocoran data penting di ponsel iPhone X Bezos disebabkan karena WhatsApp mempunyai banyak bug dan celah keamanan. Namun, Facebook selaku pemilik WhatsApp beralasan bahwa kebocoran data tersebut disebabkan oleh kelemahan sistem operasi iOS.

"Cacat keamanan WhatsApp tidak hanya ada di perangkat iOS, tapi juga Android dan perangkat Windows Phone. Artinya, seluruh perangkat mobile yang diinstall WhatsApp. Seandainya Jeff Bezos mengandalkan Telegram ketimbang WhatsApp, dia tidak akan diperas oleh orang yang melacak komunikasinya. Masalah ini tidak spesifik iOS tapi spesifik WhatsApp," tulis Durov dalam blog-nya. []

Berita terkait
Pendiri Telegram Sebut WhatsApp Berbahaya
Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengatakan aplikasi berbagi pesan WhatsApp berbahaya, mudah diretas oleh hacker.
Juru Bicara PBB Sebut Aplikasi WhatsApp Tidak Aman
Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menyebut aplikasi pesan singkat WhatsApp tidak aman.
Ponsel Bos Amazon Jeff Bezos Dibajak Israel
Peretas smartphone bos Amazon.com Jeff Bezos diduga adalah putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina