Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, mengatakan vaksin merupakan suatu produk biologi dimana tahapan pengembangannya dimulai dari penemuan suatu seed vaccine sampai dengan produk jadi yang membutuhkan tahapan-tahapan yang disebut dengan upstream sampai dengan downstream.
Hal ini disampaikan Penny, dalam webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB). Ia mengatakan penting upaya bersama untuk membangun suatu industri farmasi dan alat kesehatan yang kuat tentunya untuk membangun resiliensi sebagai suatu bangsa dan kemandirian dalam dunia kesehatan dan dalam sistem kesehatan.
Semoga dengan bekerja bersama kita dapat mewujudkan harapan kita ini menuju kemandirian sustainable supply vaccine dalam penanganan penyakit di Indonesia sekarang dan kedepan.
“Kita fokus khusus untuk pengembangan dan membangun produksi dan penggunaan dari Sustainable Biological Vaccine Industry di Indonesia” ujar Penny dalam Webinar IA-ITB “Switching Sunset Industry to Sustainable Biological Vaccine Industry” pada Sabtu, 18 September 2021.
Proses translasi dari seed menuju tahapan upstream dan downstream terkadang sering mengalami kegagalan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Penny menjelaskan beberapa hal.
- Baca Juga: IA-ITB Bahas Jakarta Akan Tenggelam dengan Anies & Ganjar
- Baca Juga: Webinar IA-ITB: Pemerintah Siapkan Insentif Bagi Investor Industri Farmasi
“Untuk mendukung hal tersebut berkaitan dengan kepentingan kita bersama Badan POM telah mengambil langkah-langkah dan mempunyai strategi untuk melakukan pendampingan dalam mendapatkan seed vaccine," ucapnya.
"Kemudian upscaling ke skala industri, serta pendampingan untuk uji klinik yang harus sesuai dengan good clinical practice lalu proses penyiapan dokumen yang harus sesuai standar, submission, hingga mendapatkan izin edar, dan siap untuk diproduksi secara massal,” katanya.
Sebelumnya, dalam acara ini dibuka oleh ketua umum IA-ITB Gembong Primadjaja menyebutkan bahwa webinar ini akan membahas secara mendasar dan mendalam tentang vaksin.
“Dalam webinar ini kita akan membahas secara mendalam dan mendasar salah satu senjata kita untuk melawan pandemi yaitu yang kita ketahui vaksin,” ujar Gembong
Pandemi ini, kata Gembong, juga memberikan dampak positif terhadap terbangunnya suatu iklim penelitian dan pengembangan obat termasuk juga vaksin terutama untuk penanganan pandemi Covid-19 dan ini tentunya sangat membutuhkan kolaborasi antara peneliti, industri farmasi, serta pemerintah yang kita sebut Triple Helix (ABG).
- Baca Juga: Dosen IA ITB Bahas Soal Vaksinasi Merah Putih dalam Webinar IA-ITB
- Baca Juga: Ganjar Pranowo Bahas Langkah Mitigasi dalam Webinar IA-ITB
Ia juga mengatakan yang menjadi kunci utama keberhasilan dalam menemukan, mengembangkan, dan memproduksi suatu obat atau dalam hal ini vaksin.
Pengembangan obat dan vaksin di Indonesia bisa dilakukan, melalui kerjasama antara peneliti indonesia bersama dengan industri farmasi dalam negeri atau juga dengan pengembang atau peneliti dengan industri farmasi dan pengembang di luar negeri dalam bentuk Transworld Technology.
“Semoga dengan bekerja bersama kita dapat mewujudkan harapan kita ini menuju kemandirian sustainable supply vaccine dalam penanganan penyakit di Indonesia sekarang dan kedepan,” ujarnya.
(Putri Fatimah)