Padang - Cuaca ekstrem masih menyelimuti wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Sejumlah kabupaten dan kota bergantian diterjang banjir dan longsor sejak sebulan belakangan.
Intensitas hujan memicu terjadinya banjir dan longsor di sejumlah daerah Sumbar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Minangkabau memprediksi hujan dengan intensitas sedang, lebat, hingga angin kencang masih mengitari sejumlah kawasan hingga pukul 22.00 WIB, Selasa 24 Desember 2019.
Wilayah yang terpantau diguyur hujan antara lain, Kota Padang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok. Kondisi ini diperkirakan juga akan meluas ke daerah Solok Selatan.
"Intensitas hujan memicu terjadinya banjir dan longsor di sejumlah daerah Sumbar," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur kepada Tagar, Selasa 24 Desember 2019 malam.
Sejumlah jalur arteri atau jalur umum dilintasi pengemudi yang berpotensi diterjang longsor antara lain, Jalan Padang-Bukittinggi, tepatnya di pendakian Silaing, Kota Padang Panjang.
Kemudian pendakian Sitinjau Lauik yang menjadi jalur utama Padang-Solok. Disusul Jalan Lintas Solok-Solok Selatan, Jalan Lintas Palupuh, Kabupaten Pasaman, Jalan Lintas Dharmasraya, Jalan Padang-Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Jalur Malalak, Kabupaten Agam.
"Semua jalur itu berpotensi longsor karena berada di pinggang bukit, namun sejauh ini masih cukup aman dilalui," katanya.
Sementara itu, meski dilanda hujan deras aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) diklaim baik-baik saja.
"Tidak ada gangguan, dalam sehari tetap lancar (penerbangan) dengan 66 jadwal, 33 berangkat, 33 datang, itu keberangkatan domestik," Public Affairs BIM, Fendrick Sondra.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengantisipasi jika terjadi gangguan yang membuat pesawat tidak bisa mendarat.
"Ada dua alternatif, pertama dialihkan ke Bandara Kualanamu dan SSK 2 di Pekanbaru, Riau atau dikembalikan lagi ke asal penerbangan menuju BIM," tuturnya. []