Jakarta - Rambut rontok pada remaja bisa juga dikarenakan stres. Sering kali, rambut rontok saat remaja itu bersifat sementara. Dengan kerontokan rambut yang sementara, rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah masalah yang menyebabkannya diobati.
Kalau mengalami rambut rontok dan tidak tahu apa penyebabnya, sebaiknya bisa langsung berkonsultasi pada dokter. Saran pengobatan yang tepat, kalau memang diperlukan dapat diberikan oleh dokter spesialis. Ada beberapa penyebab rambut rontok parah pada remaja, diantaranya:
1. Penyakit atau kondisi medis
Kondisi endokrin (hormonal), seperti diabetes yang tidak terkontrol atau penyakit tiroid, bisa mengganggu produksi rambut hingga menyebabkan rambut rontok. Orang dengan lupus juga bisa mengalami rambut rontok. Ketidakseimbangan hormon yang terjadi dalam gejala ovarium polikistik bisa menyebabkan rambut rontok pada remaja wanita dan juga wanita dewasa.
2. Obat-obatan
Terkadang resep obat dokter memiliki efek samping yang bisa menyebabkan rambut rontok parah pada remaja. Hal ini termasuk obat-obatan anti-tiroid, terapi hormon (seperti pil KB), anti-convulsant (untuk epilepsi), anti-koagulasi, beta-blocker, dan banyak lagi.
Obat-obatan ini cenderung menyebabkan telogen effluvium, perontokan rambut secara bertahap yang terjadi ketika banyak rambut yang tiba-tiba bergeser dari fase bertumbuh (dikenal sebagai anagen) ke fase istirahat (dikenal sebagai telogen), dan kemudian rontok ketika rambut baru mulai tumbuh.
3. Perawatan dan mengatur gaya rambut
Perawatan yang menggunakan bahan kimia, seperti warna rambut, pemutih, dan meluruskan bisa menyebabkan kerusakan rambut yang membuat rambut patah atau rambut rontok parah pada remaja. Hal yang sama bisa terjadi ketika menggunakan terlalu banyak panas pada rambutmu, seperti menggunakan setrika panas atau pengering rambut panas.
Tipe kebotakan lain yang datang dari pengaturan gaya rambut bisa permanen: Menggayakan rambutmu yang menarik rambut terlalu ketat bisa menyebabkan sesuatu yang disebut sebagai alopecia traksi. Alopecia traksi bisa memberikan kerusakan permanen pada folikel rambut kalau kamu menggunakan gaya rambut yang menarik rambutmu dalam waktu yang lama. Kalau kamu membuat gaya rambut dan terasa sakit, minta stylist mengulanginya supaya tidak sakit. Rasa sakit itu tanda terlalu banyak tarikan pada rambut.
4. Alopecia areata
Penyakit kulit ini menyebabkan rambut rontok pada kulit kepala dan terkadang ditempat lain dibagian tubuh. Sekitar 1 dari 50 orang mendapatkan tipe alopecia ini pada titik tertentu dalam hidup. Peneliti berpikir kalau alopecia areata adalah gangguan automun dan folikel rambut itu dirusak oleh sistem imun orang itu sendiri.
Alopecia areata biasanya mulai sebagai satu atau lebih petak bulat di kulit kepala.Ini bisa membesar. Dalam sedikit kasus, orang akan kehilangan seluruh rambutnya. Baik pria maupun wanita bisa mengalami ini, dan sering kali dimulai dalam balita.
Rambutnya biasanya tumbuh kembali dalam waktu setahun, tapi tidak selalu. Terkadang orang dengan alopecia areata kehilangan rambut mereka lagi.
5. Nutrisi buruk
Tidak makan makanan sehat yang cukup bisa membuat rambut rontok, inilah mengapa beberapa orang dengan gangguan makan seperti anorexia dan bulimia kehilangan rambut mereka. Tubuh tidak mendapatkan protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan rambut.
Beberapa orang yang vegetarian juga bisa mengalami rontok kalau mereka tidak mendapat cukup protein dari sumber non-daging. Dan beberapa atlet memiliki risiko lebih tinggi mengalami rambut rontok karena mereka cenderung membentuk ketidakseimbangan zat besi hingga anemia.
6. Penurunan berat badan drastis
Penurunan berat badan drastis akibat kekurangan nutrisi juga dapat menjadi penyebab kerontokan rambut. Jika Anda vegetarian dan mengalami anemia, Anda mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat defisiensi zat besi. Beberapa orang mungkin akan mengonsumsi suplemen zat besi untuk menangani kondisi ini.
7. Perubahan hormon
Ketidaksemibangan hormon dapat menjadi pemicu rambut rontok parah pada wanita yang sedang menopause atau hamil. Pria juga bisa mengalami rambut rontok parah seiring bertambahnya usia akibat folikel rambut yang tidak merespon hormon DHT (dihydrotestosterone) dengan baik.
8. Genetik
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang rambut rontok parah diakibatkan oleh kondisi genetik Anda. Secara genetik, beberapa dari Anda rentan mengalami kebotakan berpola yang dikenal dengan androgenetic alopecia.
Kondisi ini menyebabkan kebotakan secara berpola seiring bertambahnya usia dan pengaruh hormon testosteron. Pada pria hal ini ditandai dengan kebotakan di beberapa tempat dan pada wanita diindikasikan dengan penipisan rambut. (Dimas Muhammad Gustyo).[]