Waspada, Gelombang Tinggi di Perairan NTB

Gelombang tinggi hingga di atas dua meter berpotensi terjadi lagi di wilayah perairan NTB. Ini penyebabnya.
Kondisi signifikansi tinggi gelombang yang berpotensi terjadi di perairan NTB. (Foto: dok. BMKG)

Mataram - Gelombang tinggi hingga di atas dua meter berpotensi terjadi lagi di wilayah perairan NTB. Hasil analisis BMKG menyatakan prakiraan tinggi gelombang itu bisa terjadi berdasarkan kondisi kecepatan angin dan arus air laut.

"Prakiraan gelombang dibuat berdasarkan beberapa data dukung, di antaranya adalah arah dan kecepatan angin, arus air laut, tekanan udara dan faktor pendukung lain," ucap Prakirawan Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok, Dhian Yulie Cahyono, Sabtu 10 Agustus 2019.

Tidak adanya pertumbuhan awan yang banyak di wilayah NTB, menyebabkan radiasi udara yang langsung mengarah ke laut. Dhian mengatakan kondisi itu menyebabkan perubahan suhu udara yang cukup besar di wilayah laut dan darat. perbedaan suhu itu juga menyebabkan peningkatan kecepatan angin.

Artikel lainnya: Tujuh Daerah di NTB Tak Lagi Tertinggal

"Ketika angin bertambah kencang, maka ada potensi gelombang tinggi," paparnya.

Kecepatan angin di darat bisa tercatat hingga 25-30 km/jam. Sedangkan kecepatan angin di laut diprakirakan lebih dari 30 km/jam.

Penyebab lainnya juga terdapat badai topan Lekima di sebelah utara Filipina dan badai topan Krosa di sebelah timur laut Filipina.

Suhu muka laut di sekitar perairan NTB berkisar antara 23.0 derajat celcius hingga 27 derajat celcius dengan anomali -2.0 hingga 0 derajat. Kondisi tersebut tidak mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB.

Artikel lainnya: Menteri ESDM Resmikan Proyek Kelistrikan di NTB-NTT

Prakiraan gelombang setinggi 0.25 hingga 3 meter di beberapa wilayah perairan NTB itu berlaku dari tanggal 10 Agustus pukul 08.00-20.00 Wita sampai dengan 12 Agustus 2019, pukul 20.00 Wita.

"Waspadai tinggi gelombang yang mencapai di atas 2 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Sumbawa, Samudera Hindia di bagian selatan NTB, dan Selat Sape," katanya. []

Berita terkait