Jakarta, (Tagar 29/10/2017) - Menyikapi agar kejadian ambruknya girder (balok) seperti pada konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo tidak terulang lagi, PT Waskita Karya menyebutkan akan melakukan evaluasi dan pembenahan ke depan.
Hal ini disampaikan Waskita Karya dalam siaran pers yang diterima Tagar hari ini, Minggu (29/10) di Jakarta.
Seperti diketahui, empat girder pada konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo ambruk, Minggu (29/10) pagi. Ambruknya empat girder ini mengakibatkan satu orang pekerja tewas dan dua lainnya mengalami patah tulang.
Pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan menelan biaya sebesar Rp 2,9 triliun sepanjang 31,3 kilometer.
Waskita menjelaskan sebenarnya sudah ada prosedur safety dalam setiap proyek yang mereka tangani. Prosedur safety tersebut merupakan bagian dari metode kerja dan instruksi kerja untuk pekerjaan erection (pemasangan).
Siaran pers PT Waskita Karya menjelaskan pekerjaan pemasangan empat girder (erection) pembangunan flyover yang akan menghubungkan Desa Plososari dengan Desa Cukurgondang yang merupakan pengganti jalan kabupaten dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu (28/10) dan Minggu (29/10). Sabtu sudah terpasang tiga girder dan Minggu dilanjutkan pemasangan girder keempat.
Namun pada saat girder keempat sudah pada posisi bearing pad (masuk ke bantalan) dan akan dilakukan pemasangan bracing (penguatan), girder keempat tiba-tiba goyang mengenai tiga girder yang sudah terpasang dan mengakibatkan semua girder terjatuh.
Waskita menjelaskan dengan kejadian di Pasuruan ini, pihaknya akan mengkaji kembali metode pelaksanaan untuk erection girder (pemasangan balok). (Fet)