Warga Sekitar Maguwoharjo Tolak Bonek

Suporter Persebaya atau Bonek tidak diizinkan datang ke Sleman di pertandingan melawan PSS, Sabtu 13 Juli 2019.
Suporter Persebaya atau Bonek tidak diizinkan datang ke Sleman di pertandingan melawan tuan rumah PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sabtu 13 Juli 2019. Tampak suporter Persebaya masuk lapangan di sebuah pertandingan. (foto: ANTARA/Moch Asim)

Sleman - Suporter Persebaya Surabaya atau Bonek diharapkan tidak datang ke Stadion Maguwoharjo, Sleman. Selain tidak mendapat jatah tiket, kedatangan Bonek tidak diinginkan warga sekitar stadion saat Persebaya menjalani pertandingan tandang Liga 1 melawan tuan rumah PSS Sleman dalam putaran kompetisi Liga 1, Sabtu, 13 Juli 2019.

Penolakan dari warga dan tidak adanya rekomendasi dari kepolisian menjadikan panitia pelaksana pertandingan (panpel) dari PSS tak menyediakan kuota tiket untuk suporter tim tamu. Menurut ketua panpel Tri Mulyanta menuturkan warga di sekitar Stadion Maguwoharjo sudah menyampaikan bila mereka tidak berkenan dengan kedatangan Bonek.

"Kalau dari panpel, sebetulnya dari awal kami sudah menyediakan jatah tiket untuk suporter Persebaya. Namun ada keberatan dari warga dan tidak adanya rekomendasi dari kepolisian sehingga kuota untuk suporter tamu ditiadakan," kata Ketua Panpel PSS, Tri Mulyanta.

Sebelum kejadian di Bantul juga sudah pernah ada insiden. Kita beri kesempatan sekali, dua kali, tiga kali ternyata ada bentrok. Saat Persija melawan Persebaya, pertandingan akhirnya tidak jadi dilakukan

Dikatakannya, warga sekitar stadion telah mengirimkan surat yang ditujukan kepada panpel. Warga mengatasnamakan dari enam padukuhan yakni Jenengan, Krodan, Denonkan, Tajem, Setan, dan Maguwo di Desa Maguwoharjo.

Dalam surat itu warga merasa keberatan jika suporter tim tamu datang ke Stadion Maguwoharjo pada pertandingan Sabtu, 13 Juli 2019. Sikap keberatan didasarkan pengalaman sebelumnya bila Bonek selalu meresahkan warga dalam hal keamanan lingkungan.

"Kami sebenarnya sudah mempersiapkan semuanya. Dari rencana pengamanan, penempatan suporter tamu di sebelah mana, kami sudah mempersiapkannya. Tetapi ada surat warga yang keberatan kehadiran teman-teman Bonek di Sleman. Surat ini ditujukan ke panpel dan kepolisian," kata pria yang akrab disapa Mbah Mul itu.

Selain itu rekomendasi dari pihak kepolisian karena ada beberapa pertimbangan. Salah satunya pada hari pertandingan itu juga ada kunjungan Kapolri ke Yogyakarta. 

"Kepolisian juga mempertimbangkan. Alasannya berbarengan dengan kunjungan Kapolri ke Sleman. Ini untuk saling menjaga keamanan," ujarnya.

Atas hal ini, pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan kepolisian, manajemen Persebaya maupun Bonek. Pertemuan dilakukan di kompleks Stadion Maguwoharjo pada Rabu, 10 Juli 2019.

Di tempat terpisah, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, rekomendasi dari pihak kepolisian supaya suporter Persebaya tidak datang ke Stadion Maguwoharjo.

"Sebaiknya tidak datang (ke stadion). Nanti panpel yang menentukan, kami hanya memberi masukan. Jangan sampai timbul yang tidak diinginkan bersama. Karena mengacu pada kejadian sebelumnya. Itu saja," katanya.

Dofiri menyebut, sudah beberapa kali event terkait penyelenggaraan sepak bola digelar. Dari berbagai pengalaman itu, sering terjadi bentrok ketika suporter Persebaya datang. Terakhir, suporter Persebaya bentrok dengan pendukung Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung Bantul pada musim 2018. 

"Sebelum kejadian di Bantul juga sudah pernah ada insiden. Kita beri kesempatan sekali, dua kali, tiga kali ternyata ada bentrok. Saat Persija melawan Persebaya, pertandingan akhirnya tidak jadi dilakukan," ujar Kapolda. 

Meski keberatan dengan tidak diizinkannya suporter datang ke Sleman, namun perwakilan manajemen Persebaya, Alex Tualeka, mengimbau Bonek menghargai keputusan tersebut.

"Imbauan kami ke Bonek agar tetap menghargai keputusan kepolisian di DIY untuk tidak datang ke Sleman. Bagi yang sudah datang kami berharap lebih baik pulang saja. Jangan sampai citra yang sudah besar dan positif ini hancur karena ulah satu atau dua orang," ujar Alex. []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.