Warga Medan Tak Takut dengan Teror Bom Bunuh Diri

Julhidayat, lelaki berusia 24 tahun mengaku tidak takut atas adanya insiden bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan.
Julhidayat saat mengurus SKCK, mengaku tidak takut dengan adanya aksi teror di Mapolrestabes Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Julhidayat, lelaki berusia 24 tahun mengaku tidak takut atas adanya teror bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan. Dia malah menyebut bahwa itu kasus biasa yang tidak perlu ditakuti dan dicemasi.

Ungkapan itu dikatakan Julhidayat, warga Jalan Sisingamangaraja, Pajak Simpang Limun, Kecamatan Medan Amplas, kepada Tagar, Kamis 14 November 2019, di Mapolrestabes Medan.

Tujuan Julhidayat datang ke kantor polisi untuk mengurus SKCK sebagai persyaratan administrasi untuk melamar CPNS yang disediakan oleh pemerintah.

"Iya, Bang. Saya tidak takut dengan adanya aksi teror bom bunuh diri semalam, itu merupakan hal yang biasa dan tidak sekali ini saja terjadi teror bom, intinya kita harus selalu waspada," kata Julhidayat.

Julhidayat datang ke Mapolrestabes tidak sendiri. Dia datang bersama empat orang temannya. Mereka juga mengaku tidak takut dengan aksi teror bom bunuh diri.

Kami mendengar adanya insiden bom bunuh diri, kami tidak takut

"Semalam saya mau ke mari, tapi saya tunda, karena katanya ada kejadian bom bunuh diri, makanya kami ngurus SKCK baru sekarang. Walaupun kami mendengar adanya insiden bom bunuh diri, kami tidak takut. Makanya kami tetap datang hari ini. Jadi kepada masyarakat yang lain jangan takut dengan adanya aksi teror bom, ayo kita lawan teroris," ucap dia.

Olah TKPTim dari Polda Sumatera Utara melakukan olah TKP di lokasi ledakan bom bunuh diri Mapolrestabes Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Diakui Julhidayat, dia mengurus SKCK untuk melamar CPNS di Kemenkumham, dan sangat berharap lulus seleksi.

"Hari ini mendaftar pengurusan SKCK, besok SKCK siap, Bang. Jadi besok kami datang lagi ke Mapolrestabes ini," kata dia.

Pasca ledakan bom bunuh diri, pelayanan terhadap Polrestabes Medan sudah berjalan normal. Hanya saja, pengamanan semakin ditingkatkan petugas kepolisian.

Hal itu dibenarkan oleh Wakil Kepala Polrestabes Medan, AKBP Rudi Rifani kepada Tagar.

"Pelayanan kepada masyarakat seperti pengurusan SKCK dan lainnya sudah dibuka, berjalan dengan normal, pengamanan juga ditingkatkan, setiap masyarakat yang masuk, wajib diperiksa oleh petugas, isi tasnya dilihat, jaketnya dibuka, lalu diberikan kartu atau ID tamu," ucap Rudi.

Petugas dari Laboratorium Forensik dan Inafis dari Polda Sumatera Utara masih melakukan pemeriksaan lokasi atau titik meledaknya Dedek, pelaku bom bunuh diri Rabu pagi.

"Iya, itu sedang ada pemeriksaan dari tim, saya belum bisa memberikan keterangan detail dan rinci, mohon maaf ya," tandasnya.

Ledakan dahsyat terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu 13 November 2019 sekitar pukul 08.45 WIB. Bom dibawa oleh pelaku bernama Dedek yang saat itu menggunakan jaket ojek online.[]

Berita terkait
Pengakuan Kompol Sarponi Korban Bom Medan
Dua perwira yang bertugas di Polrestabes Medan, menjadi korban ledakan bom bunuh diri. Salah satunya, sempat tak sadar dirinya kena percikan bom.
Korban Bom Medan Dapat Bunga dari Istri Kapolri
Istri Kapolri memberikan bunga kepada polisi korban ledakan bom yang tengah dirawat di RS Bhayangkara, Medan, Sumatera Utara.
Bom Medan dan Deretan Ledakan Bunuh Diri di Dunia
Ketika bom meledak sedang banyak warga Medan sedang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian di kantor polisi tersebut.