Ambon - Seorang warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, berinisial US dibacok usai pulang mengukur lahan.
Saat perjalanan pulang, sepeda motor yang dikendarai SU dicegat sejumlah orang. Dia lalu dibacok dengan parang. Terjadi pada Senin, 13 Oktober 2020 di Dusun Taeno, Kecamatan Teluk Ambon.
Akibatnya, ia menderita luka robek di bagian kepala, tangan dan paha. Nyawanya tertolong setelah melarikan diri ke hutan.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang kepada waratwan membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut Leo saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Namun dari penyelidikan sementara kasus penganiayaan itu dipicu sengketa lahan antara dua warga desa.
Kami harapkan masyarakat dengan petugas bisa bersama menjaga lingkungannya masing-masing
“Motifnya ini kami belum tahu persis. Tapi sebelumnya ada sengketa lahan antara dua desa," kata Leo di kantor Polresta Pulau Ambon, Rabu, 14 Oktober 2020.
Baca lainnya:
- Polisi Tetapkan Dua Mahasiswa Ambon Tersangka Demo Rusuh
- Hasil Autopsi Anak di Ambon yang Meninggal Dianiaya
- Karena Ganja, Polisi Ambon Divonis 4 Tahun Penjara
Diperoleh keterangan para pelaku sekitar lima orang, sempat menanyakan asal-usul SU sebelum melakukan pembacokan.
Saat ini kata Leo, SU masih dirawat di Rumah Sakit Bahayangakara Ambon. Kondisinya pun berangsur mulai membaik.
“Untuk kasus penganiayaan di Taeno perbatasan dengan Desa Wakal sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim bersama Polsek Leihitu. Kemudian untuk pelaku masih dikejar. Kami berharap segera ditangkap,” katanya.
Terkait insiden itu, Leo meminta warga dua desa yang bersengketa agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab dan sepenuhnya mempercayakan polisi untuk menangani kasus tersebut hingga tuntas.
“Kami harapkan masyarakat dengan petugas bisa bersama menjaga lingkungannya masing-masing, Kapolsek Leihitu dengan warganya dan Kapolsek Teluk Ambon dengan warganya untuk menjaga situasi daerah masing-masing,” kata dia.[]
