Langkat - Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyegel kantor lurah dan puskesmas pembantu (pustu) daerah tersebut.
Menurut warga, penyegelan sudah mereka lakukan sejak akhir Februari 2020 lalu, karena masyarakat kesal lurah jarang masuk kantor, sehingga pengurusan dokumen kependudukan terhambat.
"Kami harus pergi ke rumah sekretaris lurah. Suami sekretaris lah yang mengurus ke kabupaten," kata warga berinisial H, menambahkan setiap pengurusan dokumen, warga diminta biaya.
Dia menyebut, puskesmas juga jarang terlihat beroperasi. Masyarakat yang ingin berobat, harus menunggu bidan kampung pulang dari tempatnya bekerja.
Nanti diganti saja beliau itu
"Tak jarang juga warga sini yang sakit kronis sampai meninggal, karena tidak ada pertolongan medis. Jadi, ngak ada gunanya juga kan ada pustu di sini, lebih baik kami segel aja," ujar warga.
Camat Sei Lepan Rizal Matondang, mengaku sudah mendengar kabar penyegelan kantor Kelurahan Harapan Jaya tersebut.
"Sudah saya evaluasi, begitu saya dapat kabar itu, saya buat laporan. Yang bersangkutan juga sudah saya buat peringatan tegas," katanya, Selasa, 3 Maret 2020.
Namun menurut Matondang, kini kantor lurah sudah kembali dibuka dan seluruh petugas kelurahan sudah beraktivitas kembali.
Dia mengakui, keluhan masyarakat terkait lurah sudah dilaporkannya ke sekretaris daerah yang kemudian diteruskan ke Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah. "Nanti diganti saja beliau itu," ujarnya.
Sayangnya, ia tak mengetahui persis tingkah laku lurah dimaksud. Artinya, ia tak dapat memastikan apakah lurah dimaksud memang jarang masuk kantor.
"Sekarang sudah masuk yang bersangkutan. Saya sudah usulkan (ganti) dan sudah kita evaluasi," ungkapnya. []
