Warga Kepulauan Nias Kesulitan Mendapatkan Ternak Babi

Masyarakat di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, mengeluhkan sulitnya mencari ternak babi. Populasi hewan ini disebut nyaris punah.
Ilustrasi Babi. (Foto: Pixabay/RoyBuri)

Medan - Masyarakat di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, mengeluhkan sulitnya mencari ternak babi. Populasi hewan ini disebut nyaris punah.

Anggota DPRD Sumut Edward Zega berharap pemerintah setempat peduli dengan masyarakat yang ada di Kepulauan Nias. Banyak dari mereka yang memiliki penghasilan dari beternak babi.

"Iya, saat ini beternak babi di Kepulauan Nias sudah banyak berkurang. Faktornya, mereka kesulitan mencari bibit untuk diternak. Peranan serta pemerintah setempat maupun Provinsi Sumut sangat dibutuhkan," terang Edward, Senin, 19 Oktober 2020.

Kesulitan tak hanya dirasakan para peternak, tetapi juga warga. Karena memang ternak babi selain untuk kebutuhan bahan menu makanan juga digunakan untuk mengisi acara adat.

Baca juga: Potensi Flu Babi Baru Jadi Pandemi Disorot Kemenkes

"Babi merupakan tradisi dan adat di Kepulauan Nias, jika ada pesta ada adat, maka selalu memotong ternak ini. Sampai saat ini di sana kesulitan mencari babi. Bahkan mereka ada yang sampai ke luar kepulauan untuk mencari daging ini. Itulah sulitnya di sana," tuturnya.

Kalau bibit diberikan tapi virus tidak dibasmi itu sama saja, basmi dulu virus babinya, lalu berikan bibitnya

Untuk itu, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat ini berharap pemerintah memberikan bibit. Selain itu pemerintah harus membasmi virus yang sedang menyerang hewan ternak ini.

Anggota DPRD SumutEdward Zega anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

"Kalau bibit diberikan tapi virus tidak dibasmi itu sama saja, basmi dulu virus babinya, lalu berikan bibitnya kepada peternak di Kepulauan Nias. Ekonomi masyarakat sebagian besar ada juga beternak babi," terangnya.

Baca juga: Dunia Harus Waspada Virus Flu Babi Baru dari China

Data diperoleh virus african swine fever (ASF) menyerang ternak babi di sejumlah wilayah di Kabupaten Nias. Di Kabupaten Nias Utara, hingga Juli 2020 tak kurang 14 ribuan ternak mati.

Dinas Peternakan setempat sudah melaporkan kasus ini ke provinsi dan kementerian. 

Sementara dinas setempat melakukan sosialisasi kepada para peternak tentang pencegahan agar virus yang belum ada vaksinnya tersebut tidak sampai menyerang ternak warga di sana. []

Berita terkait
Video Viral Wanita Mengadu ke Polisi Babinya Digigit Anjing
Seorang wanita diperkirakan berusia 57 tahun, mendatangi kantor polisi. Wanita itu ingin melaporkan peristiwa babinya digigit seekor anjing.
Kenapa Susu Babi Tidak Biasa Dikonsumsi Manusia?
Susu babi tidak umum dikonsumsi manusia, bahkan dalam catatan sejarah. Kenapa ya?
Kapolda Sumut: Manakko Babi Jangan Masuk Klian Bikin
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inpektur Jenderal Polisi Martuani Sormin bertandang ke markas Kepolisian Resor Toba.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.