Warga Ciputat Terjangkit Virus Chikungunya

Lingkungan yang kumuh bisa menjadi penyebab. Penanganan yang tepat bisa dan lingkungan bersih bisa mempercepat penyembuhannya
Nyamuk yang sama dengan DBD jadi penyebab chikungunya. Akan tetapi tidak menyebabkan kematian. (Foto: Tagar/Ist).

Kota Tangsel - Sebanyak 70 warga di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, terkena penyakit chikungunya. Chikungunya merupakan sebuah virus yang bisa menyerang siapa saja, akan tetapi bayi baru lahir dan orang lanjut usia (lansia) diatas bisa memiliki resiko terkena penyakit lebih tinggi.

Sebanyak 70 orang ini berasal dari 4 RT pada RW 10 yang mengalami radang sendi. Radang sendi merupakan salah satu gejala penyakit chikungunya.

Sofyan, Ketua RW 10 Kampung Rawa Lele mengatakan bahwa warga yang diduga terjangkit chikungunya sejak awal tahun hingga saat ini dengan total 70 warga. Bahkan beberapa warga sudah ada yang dirujuk ke RSUD Tangsel.

"Sudah ada sekitar 70 orang yang kena dan sampai sekarang masih ada. Tadi juga ada yang dirujuk ke rumah sakit karena sudah tidak bisa jalan," jelas Sofyan, Rabu, 12 Februari 2020.

Menanggapi hal itu Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel mengatakan bahwa penyakit itu memang chikungunya. "Jadi memang hasil lab mengatakan itu chikungunya. Di lokasi terkena juga sudah dilakukan fogging. Nanti kita coba akan cek bagaimana penyebaran penyakit ini di Rawa Lele," paparnya.

Sementara Imbar Umar Gazali, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangsel bahwa penyebab penyakit chikungunya karena lingkungan tidak terawat. Gejala yang menyerupai DBD yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

"Faktor lingkungan jadi hal utama, kebersihan juga harus terjaga. Meskipun nyamuk sama dengan DBD akan tetapi ini tidak menyebabkan kematian. Kalau chikungunya mengalami infeksi hebat, panas tinggi, mengigau, dan nyeri sendi," pungkas Imbar.

Virus ini bisa tertular secara langsung tergantung dari imun tubuh seseorang. Sama dengan DBD apabila orang kena gigit kena virus dan gigit orang lain maka akan langsung kena. Penyembuhannya bisa dilakukan dengan dosis pemberian obat.

Ditemui terpisah Deden Deni, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel mengatakan kasus penyebaran virus Chikungunya sudah menurun. Dari puluhan warga yang terkena Chikungunya, kini tinggal sisa kurang dari lima orang yang masih dalam menjalani pengobatan. "Sebagian sudah pulih dan tinggal di bawah lima yang masih ada keluhan. Kami juga melakukan pemantauan dan beberapa langkah yang dapat mengurangi penyebaran virus tersebut.

"Tetap kita pantau sampai sekarang, tim pun masih standby di lapangan. Kita sudah melakukan beberapa kali fogging. Dan itu akan tetap kita lakukan," ungkap Deden.

Sementara H. Sukarya, Ketua Komisi 2 DPRD Tangsel mendorong agar Dinkes Tangsel membuka posko di kawasan terjangkit Chikungunya. Ia juga meminta agar Puskesmas dan kader kesehatan agar turun ke lapangan memeriksa kawasan yang terjangkit.

"Untuk mengatasinya kita harus kerja bareng. Dinas saya dorong untuk buat posko dan kita berikan juga edukasi agar masyarakat menjaga lingkungannya. Jangan sampai virus ini menyebar ke RW lain," tutup Sukarya. []

Berita terkait
Dua Warga Ciputat Tewas, Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan
Dua warga Ciputat tewas, polisi gerebek pabrik miras oplosan. "Dari penggerebekan itu Iwan, Limanto, Kuswoyo dan Hermanto kita tangkap,” kata AKP Alexander Yuriko.
0
Cara Agar Tetap Jelang Puncak Haji 2022, Ini Tipsnya
Kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas rata-rata 40-46 derajat celcius. Selain panas, kelembaban udara juga sangat rendah.