Warga Bantul Ciptakan Mesin Cuci dan Pengering "Kanaba"

"Kanaba, ini sebagai pembuktian bahwa jika anak bangsa diberi kesempatan dan peluang, mampu menghasilkan produk berkualitas"
Mesin cuci dan mesin pengering merk "Kanaba" siap dikirim luar kota. Setelah mendapat respon positif di pasar domestik, produk karya anak bangsa asal Bantul ini siap merambah pasar ekspor ASEAN. (ans)

Bantul (Tagar 6/4/2018) - Mesin cuci dan mesin pengering merek "Kanaba" adalah produk dalam negeri. Adalah Ashari (50) warga Padangan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul yang menciptakan produk tersebut.

Merek "Kanaba", diambil dari singkatan "Karya Anak Bantul". Merek Kanaba punya makna tersendiri. Setidaknya untuk menunjukkan kepada masyarakat, produk lokal buatan anak bangsa bisa bersaing dengan produk luar negeri.

"Kanaba, ini sebagai pembuktian bahwa jika anak bangsa diberi kesempatan dan peluang, mampu menghasilkan produk berkualitas. Produk lokal mampu bersaing dengan produk luar negeri," kata Ashari di gudang produksi Kanaba, Jumat (6/4).

Ashari mengatakan, awal mula menciptakan mesin pengering pakaian berawal dari keprihatinan para pengusaha laundry. Mereka mengeluhkan harga produk luar negeri yang mahal serta suku cadang susah dicari.

"Jujur itu yang menginspirasi saya menciptakan mesin pengering untuk laundry dengan harga terjangkau. Harga mesin pengering produk luar negeri sampai Rp12 jutaan," katanya.

Alumnus SMKN 2 Yogyakarta ini akhirnya mendesain mesin pengering dengan mencontoh lemari berhanger di dalamnya. Di bagian bawah diberi blower bertenaga listrik atau gas. Hasil karyanya dijual Rp3,1 juta.

Produk awalnya memproduksi 20 unit. Namun, konsumen mengeluhkan produknya. Sistem diubah dengan memindahkan blower di atas, pakaian digerakkan berputar. Produknya tidak dikeluhkan lagi.

Pengusaha laundry pun meminta Ashari memproduksi mesin cuci. Tentu dengan harga terjangkau dan suku cadang yang murah dan mudah didapatkan.

Usahanya membuahkan hasil. Mesin cuci berhasil diciptakan. Bahkan, kapasitas mesin cuci ciptaannya mampu menampung kain sampai 100 kilogram sekali giling.

Pesanan pertama dari rumah sakit di Purworejo yang memesan satu mesin cuci berkapasitas 16 kilogram. Awalnya, mesin cuci mengalami kerusakan saat beroperasi satu bulan. "Kita garansi dan kita perbaiki. Akhirnya mesin cuci tidak masalah beroperasi selama enam bulan tanpa henti," jelasnya.

Rumah sakit ini lalu memesan 30 mesin cuci berkapasitas 40 kilogram. Dari sinilah produk Kanaba mulai dikenal publik. Ratusan instansi di Indonesia sudah banyak yang membeli produk Kanaba.

Ashari menjelaskan, ada sejumlah keunggulan dari produk Kanaba. Bahan baku 80 persen dari lokal. Produk Kanaba juga bergaransi sampai 20 tahun. "Kami menggaransi 20 tahun," tegasnya.

Produk Kanaba saat ini memiliki kapasitas beragam, mulai dari 30 kilogram sampai 60 kilogram sekali giling. Harga juga beragam, bahkan sampai Rp600 juta seperti mesin cuci khusus rumah sakit.

Setelah respon pasatr positif, kini Ashari terobsesi bisa menembus pasar ASEAN. Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah dikantonginya. Ekspor rencananya dilakukan pada 2020 mendatang dengan sejumlah produk seperti Water Extractor Kanaba, Washer Capsule Kanaba, Extractor Kanaba, Dryer Kanaba dan Roll Ironer Kanaba. (ans)

foto:

Sejumlah mekanik sedang mengerjakan pembuatan mesin cuci dan mesin pengering merk Kanaba di gudang produksi di Padangan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Jumat (6/4). Kualitas produk ciptakan Ashari yang asli warga Bantul ini siap menembus pasar ekspor ASEAN setelah mendapat respon positif di pasar domestik. (ans)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.