Jakarta - Beberapa keluarga di Afghanistan rela menikahkan anak perempuan mereka yang masih di bawah umur dengan pria paruh baya dengan imbalan uang, senjata, atau ternak hal ini disebabkan oleh kemiskinan, pengangguran, dan krisis ekonomi yang dialami Afghanistan.
Kantor berita Afghanistan melaporkan pada Selasa, 12 Oktober 2021 seorang gadis di bawah umur di distrik-distrik terpencil di provinsi Ghur dihargai antara 100 ribu-250 ribu Afgani atau setara dengan kisaran 1.108 hingga 2.770 dolar AS. Jika pembeli tidak memiliki uang tunai, dia akan memberikan senjata atau ternak sebagai gantinya kepada kepada keluarga gadis itu.
Beberapa keluarga telah menjual anak perempuan mereka yang berusia satu tahun untuk mendapatkan uang, ternak, dan senjata.
Ekonomi Afghanistan saat ini berada di bawah tekanan besar. Dilaporkan, harga makanan dan bahan bakar naik tajam di tengah kekurangan uang tunai, ditambah penghentian bantuan asing dan kekeringan.
"Beberapa keluarga telah menjual anak perempuan mereka yang berusia satu tahun untuk mendapatkan uang, ternak, dan senjata," kata kantor berita Raha, Rabu, 13 Oktober 2021.
Praktik penjualan gadis di bawah umur bukanlah kejadian baru di Afghanistan, hal itu menjadi lebih sensitif setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus 2021. []
Baca Juga
- 10 Juta Anak-anak di Afghanistan Berisiko Alami Kelaparan
- Wartawan Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati
- Saffron, Rempah Afghanistan Termahal di Dunia
- Perempuan Afghanistan Tuntut Keterlibatan di Kabinet