Warga Aceh Kelola Hutan Bakau Jadi Ekowisata

Warga di Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil mengelola hutan manggrove (bakau) menjadi taman ekowisata.
Pengunjung dibawa keliling hutan bakau di Gosong Telaga, Singkil Utara, Minggu 9 Juni 2019. (Foto: Tagar/Khairuman).

Singkil - Warga di Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil mengelola hutan manggrove (bakau) menjadi kawasan ekowisata. Kawasan itu pun menjadi destinasi menantang bagi pelancong Lebaran 2019.

Pohon manggrove banyak tumbuh di alur muara, pertemuan air laut dengan air sungai. Tumbuhnya berdampingan dengan pohon nipah, berambang dan tumbuhan laut lainnya.

Mayoritas manggrove membentuk seperti hutan dan di sana banyak hidup populasi seperti ikan, kepiting bakau, kerang nipah, fitoplankton dan hewan liar lainnya.

Bila ada pelancong yang ingin berjalan-jalan ke hutan manggrove, maka akan disediakan perahu sederhana mengitari lokasi itu.

Baca juga: Belum Jadi Destinasi Wisata, Hutan Bakau Mandeh Sudah Dirusak

Lokasi hutan manggrove kerap dilintasi para nelayan, sehingga para pelancong tak perlu khawatir, hewan liar jarang mengganggu.

Ketua kelompok pengelola, Jefri Rahwadi pada Minggu 9 Juni 2019 di Singkil mengatakan, hutan manggrove ini sengaja dikembangkan warga Gosong Telaga menjadi ekowisata.

"Kami awal merintisnya perlahan-lahan dengan cara swadaya bersama sekelompok pemuda. Maksud dan tujuan memperkenalkan bahwa kami juga punya alam yang potensinya diperhitungkan," tutur Jefri.

Menurut dia, hutan manggrove Gosong Telaga masih sangat alami, sejuk dan banyak menyimpan hewan seperti kera, burung-burung, ikan-ikan, kepiting.

Di masa Lebaran, lanjut Jefri, kawasan itu dibuka pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB dengan tarif Rp 5 ribu per orang dengan naik perahu melintasi hutan manggrove.

"Alhamdulillah banyak juga yang berkunjung, selain unik juga berdekatan dengan Pantai Wisata Cemara. Ke depannya kami membukanya hari Sabtu dan Minggu," tukasnya.

Jefri berharap perhatian dan dukungan pemerintah, agar kawasan itu bisa dikelola, dirawat dan dijaga bersama-sama.

Camat Singkil Utara Amril AR mengaku sangat bangga dengan anak-anak muda Gosong Telaga, kreatif dalam melestarikan hutan manggrove di kawasan Gosong Telaga. Hutan manggrove sangat besar manfaatnya bagi lingkungan dan kehidupan.

"Di mana kita ketahui, hutan manggrove selain sebagai penyangga abrasi juga penyedia rantai makanan yang terendah bagi fitoplankton, yang prosesnya hanyut melalui muara," ujarnya.

Baca juga: Tiga Wisata Alam Ekstrem yang Populer di Bali

Dikatakan, dengan adanya kelompok pemuda mengembangkan hutan manggrove ini, semoga pemerintah dan badan konservasi alam, memberikan motivasi untuk pengembangan hutan manggrove menjadi ekowisata.

Vivi, salah seorang pengunjung kepada Tagar mengaku, selama keliling hutan dengan perahu sangat merasakan sensasi berbeda dan menantang.

"Lumayan menantang, mulanya sih ngeri tapi begitu dijalani sangat sensasional sekali, namun perlu pengembangan lagi terhadap rambu-rambu lintasan perahu," ujarnya. []

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina