Wamendes Budi Ari Ajak Pemuda Membangun Desa

Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi mengatakan dalam pembangunan desa dibutuhkan peran pemuda di dalamnya, termasuk soal Data Desa Presisi.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi. (Foto: Tagar/Dokumen Kaum Milenial Indonesia)

Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan dalam pembangunan desa dibutuhkan peran pemuda di dalamnya, termasuk soal Data Desa Presisi.

Pernyataan itu disampaikan saat bergabung dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kaum Milenial Indonesia Wilayah Tapanuli Utara, bertajuk 'Data Desa Presisi Sebagai Big Data dalam Pemerataan Pembangunan'.

Banyak yang bisa kita kembangkan di desa, anak muda dan para sarjana tidak usah malu pulang ke desa, karena negara yang berdaulat adalah negara yang memiliki desa yang kuat dan maju

"Pemuda dan mahasiswa dapat membantu pemerintah desa di desa nya masing-masing mengumpulkan data yang akurat untuk pemerataan pembangunan di desa, karena dengan membangun desa kita membangun Indonesia juga," kata Budi Ari, Kamis, 5 November 2020.

Dari 58 peserta yang mengikuti webinar, turut hadir Penggagas Data Desa Presisi sekaligus Wakil Kepala Bidang Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat IPB University, Sofyan Sjaf.

Sofyan Sjaf berpandangan, kondisi di desa saat ini jauh dari standar yang disebut sebagai data presisi tentang kondisi desa.

"Saat ini kita memasuki era dimana kesejatian tercabut dari akarnya atau terjadinya perubahan yang fundamental (era disrupsi). Era ini ditandai dengan pesatnya kemajuan digital (era 4.0) yang mengubah tatanan kehidupan manusia," kata dia.

Dia mengatakan, bagi sebagian orang menganggap hal itu sebagai ancaman, tetapi tidak sedikit orang menganggap bahwa era disrupsi yang disertai era 4.0 adalah peluang yang harus direbut.

"Pandangan terakhir ini ingin menegaskan bahwa perubahan yang terjadi jangan sampai melindas manusia, tetapi manusialah yang harus mampu berselancar dan memanfaatkan perubahan yang terjadi," ujarnya.

"Demikian halnya dengan desa. Desa harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, harus mampu berselancar di atas perubahan itu sendiri. Saatnya desa bergegas dan menata dirinya, ucap Wakil Kepala Bidang LPPM IPB University ini menambahkan.

Sementara, Direktur Wilayah Kaum Milenial Indonesia Tapanuli Utara, Doni Rahmadi Butarbutar menyampaikan tujuan webinar ini diselenggarakan agar masyarakat mengerti bahwa ternyata presisi atau tidak Data Desa mempengaruhi pemerintah dalam pengambilan keputusan, kebijakan serta terhadap pemerataan pembangunan.

Kemudian, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan yang juga sebagai narasumber webinar mengatakan bahwa dengan adanya Data Desa Presisi akan membuka akses informasi yang akurat dan lengkap serta pengambilan keputusan yang tepat guna dan tepat sasaran.

"Sama halnya dengan Visi Misi saya menjadi Bupati, Membangun Tapanuli Utara Lewat Desa," ujar Nikson.

Selanjutnya, Direktur Eksekutif Institute For Action Against Corruption Dodi Lapihu selaku pemateri meminta untuk para pemuda untuk mengembangkan desa.

"Banyak yang bisa kita kembangkan di desa, anak muda dan para sarjana tidak usah malu pulang ke desa, karena negara yang berdaulat adalah negara yang memiliki desa yang kuat dan maju," ucap Dodi.[]

Berita terkait
Wamendes Budi Arie Minta Pemuda Kembali ke Sektor Pertanian
Wakil Mentri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi menyebut Indonesia terancam krisis petani.
Niat Bobby Membangun Medan dengan Universal Desain
Bobby Nasution dibuat takjub kala mengunjungi Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru, yang dibangun dengan konsep gedung universal desain.
Perempuan Membangun Desa Dibutuhkan di Bantaeng
Keterwakilan perempuan dalam membangun desa sangat dibutuhkan di Bantaeng. Ini alasannya.